Update: 6 Fakta Bencana NTT yang Tewaskan 68 Orang

06 April 2021 00:30

GenPI.co - Bencana banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (4/4/2021) menyebabkan puluhan korban tewas.

Terjadi hujan dengan intensitas tinggi sejak Minggu (4/4/2021).

BACA JUGABIN Akhirnya Beber Kemiripan Pelaku di Mabes Polri & Bom Makassar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih terus melakukan penanganan darurat, setelah terjadinya insiden tersebut. 

Berikut sejumlah fakta banjir bandang di NTT. 

1. Korban meninggal

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan pada Senin sore (5/4/2021), ada sebanyak 68 orang meninggal dunia.

"Ini masih dalam proses pendataan, jadi ini masih sangat dinamis sekali dari yang kami himpun dari semua wilayah yang terdampak. Ada 68 orang meninggal dunia," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin (5/4/2021).

2. Lokasi ditemukan korban meninggal

BNPB merinci sampai Senin sore, sebanyak 44 orang meninggal dunia di Kabupaten Flores Timur, 11 orang meninggal dunia di Kabupaten Lembata.

BACA JUGAKapal Nelayan dan Habco Pioneer yang Gede Tabrakan, Penyebabnya?

Lainnya, ada dua orang meninggal dunia di Kabupaten Ende, dan 11 orang meninggal dunia di Kabupaten Alor.

3. Korban luka dan hilang

Sebanyak 15 orang dilaporkan BNPB mengalami luka-luka, yakni sembilan orang di Flores Timur, satu di Kabupaten Ngada, dan lima di Kabupaten Alor.

Kemudian, sebanyak 70 orang dilaporkan hilang, yakni sebanyak 26 orang hilang di Flores Timur, 16 orang di Kabupaten Lembata, dan 28 orang di Kabupaten Alor.

4. Jumlah keluarga Terdampak

Raditya Jati mengemukakan, banjir bandang di NTT menimpa ratusan keluarga atau 2.655 jiwa terdampak.

5. Kerugian materiil

Dilaporkan 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat dan ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus di empat titik.

6. Siklon Seroja

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Jumat (2/4/2021) telah mendeteksi adanya bibit siklon tropis di wilayah NTT. 

Bibit siklon tersebut berkembang menjadi siklon tropis yang dinamakan Seroja pada Senin (5/4/2021) dini hari pukul 01.00 WIB.

Sementara itu, BMKG telah menerbitkan peringatan dini terkait bahaya gelombang tinggi yang berlaku 5 - 6 April 2021, dengan ketinggian gelombang 2,5 - 4 meter. 

“Tidak hanya terdampak di wilayah timur, tapi juga di wilayah barat," ujar Raditya Jati.

Dia menyebutkan, peringatan dini BMKG siklon tropis seroja terkait bahaya gelombang tinggi 2,5 - 4 meter itu meliputi perairan Bengkulu, perairan selatan Jawa Tengah - Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa Timur-NTB, Selat Sumba bagian barat, perairan Selatan Flores, Selat Ombai, Laut Flores.

Selanjutnya, ketinggian gelombang sangat tinggi 4 - 6 meter ada di daerah perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten-Jawa Barat, Samudera Hindia selatan Banten-Jawa Tengah, perairan Pulau Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte, dan Laut Sawu. (*/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co