GenPI.co - Mata uang kripto (cryptocurrency) menorehkan sejarah.
Yaitu setelah El Salvador pada 9 Juni 2021 mengumumkan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan kripto Bitcoin sebagai mata uang legal.
Kongres menyetujui proposal Presiden El Salvador, Nayib Bukele.
Perkembangan dahsyat ini tentu saja mendapat perhatian Dana Moneter Internasional (IMF).
Apalagi El Salvador merupakan satu negara yang memiliki pinjaman pada IMF.
IMF menganggap bahwa pengesahan Bitcoin sebagai mata uang legal selain dolar Amerika Serikat di El Salvador, mungkin merupakan ide yang buruk. Karena dinilai menimbulkan tantangan di beberapa tingkatan.
“Adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah menimbulkan serangkaian masalah ekonomi makro, keuangan, dan hukum yang memerlukan analisis yang sangat hati-hati,” kata Gerry Rice, Juru Bicara IMF pada konferensi pers pada hari Kamis (10/6/2021) dilansir dari laman entrepreneur.
Dalam kesempatan tersebut dikemukakan, jika IMF berencana bertemu dengan Presiden Nayib Bukele.
"Kami memantau dengan cermat kemajuan dalam masalah ini dan akan melanjutkan konsultasi kami dengan pihak berwenang," kata Gerry Rice.
Dia juga mengemukakan kemungkinan munculnya sejumlah risiko.
"Apa yang telah kami katakan di masa lalu, secara umum, adalah bahwa aset kripto dapat menimbulkan risiko yang signifikan, dan langkah-langkah regulasi yang efektif sangat penting dalam mengatasinya," tambahnya.
Salah satu perhatian yang sangat disorot, adalah proses pengesahan persetujuan Undang-undang Bitcoin dan peraturan singkat yang dicakupnya yang begitu cepat.
Karena hanya memiliki 16 pasal, dan menyisakan banyak interpretasi.
Seperti diketahui Menteri Ekonomi El Salvador, María Luisa Hayem menyerahkan RUU itu kepada legislator pada 8 Juni 2021.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, setelah diskusi singkat di Komite Keuangan Kongres, dia menerima lampu hijau untuk diajukan ke legislatif penuh. Karena disetujui dengan suara 62 deputi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News