Saruga, Toko Kelontong Dengan Konsep Nol Limbah

21 Mei 2019 14:55

GenPI.co— Berawal dari kesadaran Adi Asmawan dan Ridha Zaki tentang tingginya limbah plastik di dalam negeri, dua pemuda ini pun mendirikan bisnis ritel bernama Saruga, yakni ritel bebas limbah.

Ritel ini didirkan sejak November 2018, berada di Taman Bintaro, Sektor 1, Jakarta. Tepat berada di sebelah swalayan Superindo. 

Konsep yang ia tawarkan bertujuan menjadi wadah edukasi, dan penerapan kampanye tentang bebas limbah, terutama sampah plastik.

Nama Saruga berasal dari bahasa Kalimantan.

Baca juga:

Panen Bisnis Makanan dan Minuman Saat Ramadhan

Menangkap Peluang Bisnis Makanan Saat Ramadhan, Ini Strateginya

"Saruga itu bahasa suku kami ya Dayak. Artinya itu surga. Awalnya kami mengharapkan toko kelontong ini menciptakan berbagai bumbu yang ingin dinamai surga bumbu. Namun gak bisa itu saja. [karena] kami juga ada hair care dan body care." ujar Adi, kepada tim GenPI.co.

Konsep yang ditawarkan oleh toko kelontong ini menjual aneka produk tanpa menggunakan bahan kemasan alias produk curah, sehingga pengunjung yang niat membeli di sini diharuskan membawa wadah atau kantong sendiri. 

Bagi pembeli yang belum paham tentang syarat ini, namun pihak ritel pun menyediakan kantong yang juga ramah lingkungan.


Saruga membawa konsep toko nol limbah

Namun, untuk kantong yang disediakan oleh Saruga ini berbayar. 

"Kenapa bayar, supaya mereka lebih sadar bawa kemasannya sendiri. Supaya, gak jadi konsumen yang terus mengandalkan kemasan dari ritel." Katanya.

Harga bumbu dapur ditawarkan oleh ritel ini berkisar Rp 60 hingga Rp 6.000 per gram nya. Untuk perawatan rambut dan badan berkisar Rp6.000 hingga Rp 100.000-an.

Yuk beli aneka bumbu curah di toko Saruga.


Tonton juga video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co