Gejolak Hong Kong Berpotensi Didihkan Lagi Harga Emas Pekan Ini

19 Agustus 2019 00:59

GenPI.co— Harga emas di pasar dunia diperkirakan berpotensi kembali menguat, di tengah masih sengitnya perang dangang AS dan China, penurunan suku bunga sejumlah bank sentral, dan kemungkinan masih terjadinya aksi demonstarasi di Hong Kong yang bisa berpotensi kembali mendidihkan logam mulia.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi harga emas patokan dunia di pasar AS yang ada di bursa Comex, bisa kembali terkerek ke level US$1.5.30 per toy ounce pada perdagangan sepanjang pekan ini.

Baca juga:

Harga Emas Mengamuk, Yuk Cari Tahu Penyebabnya!

Harga Emas Terombang-ambing Prediksi Besaran Suku Bunga Acuan Fed

“Pekan ini harga bisa kembali di kisaran US$1.530,” per troy ounce. Kondisi demo di Hong Kong mempengaruhi pergerakan harga emas,” kata Ibrahim kepada GenPI.co, pada akhir pekan lalu.

Demonstrasi massal yang dipicu penolakan sebagian besar warga Hong Kong terhadap RUU Ekstradisi Hong Kong, sehigga memungkinkan pelanggar hukum diadili di China.

Adapun perdagangan emas sepanjang pekan lalu, yaitu mulai 12-16 Agustus bergerak di kisaran US$1.514,1 per troy ounce hingga US$1.531,2 per troy ounce.

Berikut pergerakan harga emas Comex sepanjang pekan lalu dalam US$ per troy ounce:

12 Agustus      1.517,2
13 Agustus      1.514,1
14 Agustus      1.527,8
15 Agustus      1.531,2
16 Agustus      1.523,6

Ibrahim mengemukakan penguatan harga emas pada pekan depan akan dipengaruhi masih berlanjutnya perang dagang AS-China. Setelah Tingkok melemahkan mata uangya yang semula 6 yuan per dolar AS menjadi 7 yuan, di tengah ancaman AS akan mengenakan biaya impor tambahan sebesar US$300 miliar pada produk China.

Sentimen lain yang mempengaruhi adalah kemungkinan masih berlanjutnya demo di Hong Kong. Kondisi ini memicu investor menempatkan uangnya di aset aman (save haven), antara lain emas.

Selain itu, adanya aksi meurunkan suku bunga oleh bank sentral guna menggerakkan ekonomi di negaranya, di tengah kecamuk perang dagang AS-China. 

Terkait penurunan suku bunga acuan, Ibarhim mengatakan setelah bank sentral AS, diikuti India, Thailand, Selandia Baru, dan diprediksi pada pekan ini bank sentral Australia akan melakukan hal sama.

Emas pekan ini masih berpotensi menguat.

Video populer saat ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co