Gorontalo Ekspor Perdana Gula Semut ke Belanda

05 September 2019 15:39

GenPI.co – Untuk pertama kalinya Provinsi Gorontalo melakukan ekspor perdana komoditas gula semut ke Negeri Belanda dari Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Selasa (3/9). Pengiriman perdana gula semut ini difasilitasi oleh pembeli  CV Manembo Aren.

Di Gorontalo, produksi gula semut merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang diproduksi oleh Kelompok Tani Hutan “Huyula” Desa Dulamayo Selatan Kecamatan Telaga dan Kelompok Tani Hutan “Puncak Waolo” Kecamatan Telaga Biru,  Binaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah VI Gorontalo Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo.

Baca juga:

Orang Papua Asli Sukses Menjadi Konsultan Jalan di Gorontalo

Sebagian Besar Lahan Ibu Kota Baru Dijual untuk Hunian

“Kami mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup dan ketunanan Provinsi Gorontalo yang mampu berinovasi memaksimalkan pemanfaatan potensi aren dengan memberikan sentuhan teknologi sederhana pada kelompok  tani hutan, sehingga dengan memanfaatkan nira aren, tidak saja dapat dibuat gula aren batok, namun dapat menghasilkan gula semut yang saat ini sudah mulai banyak diminati , karena bermanfaat untuk kesehatan dan memberikan nilai harga yang meningkat 100 persen dibanding dengan harga gula aren batok,” kata Sukri Botutihe, Asisten Ekonomi Dan Pembangunan Provinsi Gorontalo.

Ia juga menghimbau kepada pemangku kepentingan untuk mendukung program ini yang merupakan program ekonomi produktif yang sejalan dengan program unggulan Gubernur dan Nawa Cita Presiden.  Untuk mendorong pengembangan penanaman aren pada lahan kurang produktif beserta sarana prasarana pengolahan.

Di daerah ini memiliki luas kawasan hutan 824.668 ha yang tersebar pada kabupaten dan Kota, di hutan memiliki potensi sumber daya alam berupa pohon aren yang tumbuh secara alami, baik di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan yang jumlahnya 163.300 rumpun. Potensi ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan untuk diolah menjadi gula aren batok secara turun temurun.

“Sejak tahun 2015 sampai saat ini melalui UPTD KPH Wilayah VI Gorontalo memberikan inovasi teknologi sederhana mengolah nira aren menjadi gula semut atau yang sering dikenal dipasaran dengan Palm Sugar,” Fayzal Lamakaraka, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Hingga saat ini yang mulai memanfaatkan gula semut produksi KTH “Huyula” dan KTH “PuncakWaolo” adalah CV ManemboAren, PT Lotte Mart Indonesia, Café “Temu” BSD – Tangerang Selatan,5 Factory Cokelat – Jakarta.

“Saat ini ada permintaan ke Belanda melalui Direktur CV Manembo Aren, Mr Hanz untuk pengiriman uji coba perdana diminta untuk mengirim sebanyak 500 kg (1/2 ton),” ujar Fayzal Lamakaraka.

Selanjutnya berdasarkan informasi PT Lotte Mart Indonesia yang difasilitasi oleh Mr Florian (dari TLFF) mulai bulan Oktober 2019, Pihak Lotte menginginkan pengiriman per bulan 2,5 ton.

Produksi Gula Semut Binaan KPH VI Gorontalo ini sudah memenuhi uji laboratorium oleh PT Unilever Indonesia.

Selain Sukri Boturihe, dalam rakor ini hadir juga  staf ahli Ekonomi Dan Pembangunan Provinsi Gorontalo, Kepala BPKH Wilayah XV Gorontalo, Kepala Bapppeda, Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan, Kepala BPDAS HL Bone Bolango, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Kepala KPH Se-Provinsi Gorontalo, Sekcam Telaga dan Sekcam Telaga Biru, Kepala Desa Dulamayo Selatan dan Kades Tonala, serta 2 kelompok tani di Pohuwato.

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co