GenPI.co - Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) menyampaikan bahwa perang perdagangan Amerika Serikat dan China dan saat ini sudah memasuki bulan ke-15.
Perang dagang tersebut memengaruhi aktivitas manufaktur dan penjualan ritel AS.
Terkait adanya kesepakatan fase I, usai ada negosiasi perdagangan AS-China 10-11 Oktober 2019, juga belum dibeberkan rinciannya dan rencananya baru diteken pada November mendatang.
“Kesepakatan yang kemarin membuat pasar semringah, ternyata tampaknya mulai dicurigai oleh pasar. Para pelaku pasar dan investor tampak ragu, terutama mengenai janji China untuk meningkatkan pembelian produk pertanian dari Amerika,” kata Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo dalam risetnya, Kamis (17/10/2019).
BACA JUGA: Aduh! Ternyata Hubungan Dagang AS-China Belum Mesra 100 Persen
Ia mengemukakan, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa China setuju untuk membeli produk pertanian Amerika senilai USD 40 miliar hingga USD 50 miliar dalam kurun waktu 2 tahun.
China juga mengatakan akan membeli produk pertanian Amerika. Kementerian Luar Negeri China juga mengonfirmasi apa yang disampaikan oleh Trump konsisten dengan apa yang dipahami oleh China,
“Rincian yang masih kurang detail untuk saat ini. Namun kami melihat dalam beberapa pekan mendatang, Amerika dan China akan bekerja lebih keras untuk mendapatkan kesepakatan tersebut yang akan ditanda tangani pada November nanti,” kata Nico.
Di saat pasar memantau kejelasan hubungan dagang AS-China, PT Pilarmas Investindo memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (17/10/2019) bergerak di kisaran 6.126-6.208.
BACA JUGA:Amboi, Xi Jinping Kirim Surat Buat Trump Usai Ada Sepakat Dagang
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat,” kata Nico.
PT Pilarmas Investindo pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham BBTN, SMRA, dan INDF.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News