GenPI.co - Jangan mengaku pecinta kuliner khas Tionghoa (Chinese food), kalau kamu belum pernah mencoba century egg atau telur abadi.
Masyarakat di China menyebut makanan ini dengan nama one thousand year egg. Nama tersebut dibuat karena proses memasaknya memerlukan waktu yang cukup lama.
Menurut legenda, di zaman Dinasti Ming di China, makanan yang berbahan dasar telur bebek, puyuh, dan ayam ini ditemukan oleh warga dari Hunan.
Ia menemukan telur bebek yang tersisa dalam kolam renang, ia pun membuka cangkang dari telur tersebut dan menyantapnya.
BACA JUGA: Tak Sekadar Telur Asin, Sate Kas Brebes Enaknya Bikin Ambyaarr!
Karena banyak masyarakat setempat yang mempercayai cerita itu, hingga akhirnya membuat sendiri century egg yang mirip dengan telur temuan tersebut.
Kamu juga bisa membuat century egg yang mirip-mirip telur asin ini, yaitu dengan cara merendam telur dalam air garam selama lima minggu lamanya yang dicampur dengan abu, kapur, dan sekam padi.
Setelah melewati proses tersebut, tekstur dari telur tersebut tidak akan berubah, yaitu seperti telur pada umumnya. Kuning telur tersebut akan terasa lebih creamy, dan putih telur akan berubah dengan warga gelap dengan tekstur seperti agar- agar.
BACA JUGA: Tong Zi Dan, Camilan Telur Asal China yang Direbus Pakai Urin
Selain rasanya yang enak, masyarakat setempat percaya telur ini memiliki banyak khasiat seperti melembabkan tenggorokan, menghilangkan panas dalam tubuh, menyembuhkan orang dari mabuk, mengurangi panas dalam usus, hingga menyembuhkan diare.
Tak jarang masyarakat setempat mengonsumsi makanan ini dengan menambahkan cuka, yang diyakini bermanfaat untuk menghilangkan panas, mengencerkan dahak, menyehatkan jantung, menguatkan badan.
Namun, perlu diperhatikan telur ini tidak baik bila dikonsumsi oleh anak- anak, karena kabarnya dapat menyebabkan gangguan fungsi limpa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News