GenPI.co - Serba salah memang jika menjadi lembaga yang dipedomani dunia, untuk setiap kebijakannya. Termasuk dengan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve).
Pasar sudah sekian lama berharap Fed memangkas suku bunga acuannya , sebagai satu keputusan dari hasil rapat 29-30 Oktober 2019.
Hal itu kini sudah menjadi kenyataan, Fed memangkas 25 bps bunganya atau 0,25 persen. Namun informasi tak akan ada lagi penurunan suku bunga tahun ini, direspons negatif oleh pasar. Termasuk pasar logam mulia.
Di penutupan perdagangan Rabu (30/10/2019) emas di Bursa Comex menguat USD 6 atau 0,4 persen ke USD 1.496,7 per trou ounce.
BACA JUGA: Kurang 5 Poin Doang, Hari Ini IHSG Bisa Tembus 6.300 Nggak Ya?
Pada perdagangan pagi ini, Kamis (31/10/2019), emas “mengamuk” dan kembali ke level top tahun ini di kisaran USD 1.500 per troy ounce.
Posisi harga emas Comex pada pukul 09.53 WIB, emas Comex naik USD 3,4 atau 0,23 persen menjadi USD 1.500,1 per troy ounce.
“Emas bisa menguat karena the Fed dini hari tadi memproyeksikan tidak akan menaikan suku bunga dalam waktu dekat,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada GenPI.co, Kamis (31/10/2019)
BACA JUGA: Wadaw! Emas Global Makin Lemas, Kenapa Ya?
.The Fed juga melakukan pemangkasan suku bunga acuannya yang ketiga tahun ini sebesar 25 bp.
“Ini kemungkinan pemangkasannya yang terakhir untuk 2019,” ujar Ariston .
Ia memprediksi harga emas pada perdagangan hari ini, bergerak di kisaran USD 1.490- USD 1.512 per troy ounce.
Berikut pergerakan harga emas Comex (USD/troy unce):
30 Oktober: 1.496
29 Oktober: 1.490
28 Oktober: 1.495
25 Oktober: 1.505
24 Oktober: 1.504
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News