GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (8/11/2019) menguat 12,36 atau 0,2 persen menjadi 6.177,99.
IHSG kembali menguat setelah melemah dalam dua hari perdagangan terakhir (6-7 November 2019).
Berikut pergerakan IHSG:
8 November: 6.177
7 November: 6.165
6 November: 6.217
5 November: 6.264
4 November; 6.180
BACA JUGA: Lihat Hubungan AS-China Makin Mesra, Pasar Tak Lagi Ambyar!
Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas mengemukakan dua sentimen utama mendorong penguatan IHSG.
Pertama, makin mesranya hubungan dagang antara pemerintah Amerika Serikat dan China.
Kedua, defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III/2019 yang lebih rendah dibandingkan triwulan II/2019.
BACA JUGA: BI Rilis Neraca Pembayaran Indonesia, Begini Gerak Rupiah/USD
“Sentimen positif terkait ademnya (hubungan dagang AS dan China) bisa membawa berkah, meski kami melihat tekanan masih cukup besar, tapi indeks (indeks diprediksi) dijaga di atas 6.150,” kata Nico kepada GenPI.co, Jumat (8/11/2019).
BACA JUGA: Harga Emas Amblas, Ini Penyebabnya!
Nico mengemukakan jika sampai diteken kesepakatan dagang fase 1 AS-China, maka bukan tak mungkin IHSG pada pekan depan akan ngegas, dan kembali menyentuh level 6.200.
“Kalau sampai China-AS deal. Otomatis next year bukan resesi, tapi tapi tahun pemulihan dan akan medorong perekonomian lebih baik,’ ujar Nico.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News