Saham Garuda Rontok, Usai Menteri BUMN Copot Direktur Utama

05 Desember 2019 19:20

GenPI.co - Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk anjlok pada Kamis (5/12).

Hal tersebut, terjadi setelah Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan memberhentikan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Ari Askhara terkait kasus motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.

BACA JUGA: Kisah Prabowo Subianto Dulu Mengenaskan, Tapi Kini Jadi Superstar

Tak berselang lama, pada penutupan perdagangan saham hari ini, saham maskapai plat merah berkode emiten GIAA tersebut terkoreksi 4 poin atau 0,08 persen menjadi Rp496.

Padahal saham GIAA sendiri sebenarnya sempat menguat di sesi pertama perdagangan hingga ke level Rp515. 

BACA JUGA: Kok Aneh Menteri BUMN Menghadap Menko Polhukam, Ada Apa?

Namun pada sesi kedua rontok hingga sempat menyentuh Rp490 atau 2 persen.

Dalam sebulan terakhir, performa saham GIAA sendiri secara akumulatif memang menurun yaitu terkoreksi hingga 15,21 persen.

BACA JUGA: Ngeri! DPR Akan Bongkar Skandal Melebihi Kasus Century di BUMN

Sementara frekuensi perdagangan saham GIAA hari ini tercatat sebanyak 2.670 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,82 juta lembar saham senilai Rp11,85 miliar.

Harga saham GIAA saat ini memang turun lebih dari 30 persen, dibandingkan harga saat Penawaran Umum Perdana (IPO) 750 pada hampir sembilan tahun yang lalu.

BACA JUGA: Menhan Prabowo Wujudkan Mimpi Bung Karno, Indonesia Berdikari...

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara, terkait kasus sepeda Brompton dan motor Harley Davidson yang ditemukan di dalam pesawat baru Garuda Airbus A330-900 oleh Bea Cukai beberapa waktu lalu.

Penyelundupan itu dilakukan saat Garuda Indonesia mendatangkan pesawat baru, yakni Airbus A330-900 yang bertolak dari Toulouse, Prancis, pada Sabtu 16 November 2019 dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada Minggu, 17 November siang.

BACA JUGA: 3 Penyanyi Banderol Manggung Selangit, Nomor 1 Bikin Melongo

Pesawat itu mendarat di hanggar nomor 4 milik Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia. Pihak Bea Cukai menemukan beberapa suku cadang (sparepart) motor besar yang tidak diproduksi di Indonesia dalam bagasi pesawat.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co