GenPI.co - Amerika Serikat akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) yang dijadwalkan pada 3 November 2020. Sebagian investor masih menjagokan Donald Trump.
“Saat ini sejauh mata memandang, banyak (investor di busa saham AS) Wall Street menjagokan Trump dalam pemilihan Presiden Amerika yang akan datang,” kata Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas dari risetnya, Rabu (18/12/2019).
Jika Trump terpilih kembali, ujarnya, maka diprediksi kebijakannya yang memicu perang dagang akan berlanjut.
“Apabila Trump kembali jadi menjabat, tentu akan meningkatkan perang dagang dengan negara lain. Trump akan sikat habis semua yang menghambat pertumbuhan ekonomi Amerika,” ujar Nico.
BACA JUGA: Saat IHSG Dekati 6.250, Broker Ini Rekomendasi Saham Rokok HMSP
Tidak hanya itu saja, tambahnya, intervensi Trump terhadap Bank Sentral AS (The Fed) diperkirakan akan mampu lebih meningkat terhadap masa jabatan Powell yang akan habis pada 2022.
Nico mengatakan, Trump juga akan terfokus kepada putaran kedua dari pemotongan pajak, yang dikenal dengan sebutan Tax Cuts 2.0 dan Undang Undang yang memotong tarif pajak perusahaan menjadi 21 persen.
“Kami melihat bahwa Trump masih memiliki kans yang lebih besar, apalagi dengan sejumlah prestasi yang dia bangun selama menjabat juga menunjukkan progres yang luar biasa, meskipun banyak pertentangan,” paparnya.
Di saat pasar mulai meramal sosok Presiden AS yang tepilih di pilpres 2020, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 6.199 -6.269.
BACA JUGA: Euforia Damai Dagang AS-China Lanjut, IHSG Naik Lagi!
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang untuk bergerak menguat,” ujar Nico.
PT Pilarmas Investindo Sekuritas pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham BBCA, KLBF, SMBR. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News