GenPI.co - Harga emas di pasar dunia kembali kembali menguat, meski dengan persentase kenaikan yang terbatas.
Emas berjangka di Bursa Comex untuk kontrak April pada penutupan perdagangan Jumat (20/3/2020) atau Sabtu pagi WIB, naik USD 5,3 atau 0,36 persen menjadi USD 1.484,6 per troy ounce.
Logam mulia di pasar global menguat, di saat permintaan safe haven antara lain emas di tengah kekhawatiran wabah virus corona (covid-19).
Sementara itu, indeks di Bursa Saham AS anjlok, yaitu Dow Jones Industrial Average merosot 913,21 poin atau 4,55 persen, menjadi berakhir di 19.173,98 poin.
BACA JUGA: Minyak Dunia Terpeleset, Harga BBM Bisa Turun?
Indeks S&P 500 jatuh 104,47 poin atau 4,34 persen, menjadi ditutup di 2.304,92 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 271,06 poin atau 3,79 persen, menjadi 6.879,52.
Tampaknya pergerakan emas tak lagi ajaib (anomali) dan kembali normal, yaitu berlawanan dengan gerak aset berisiko seperti saham.
Biasanya saat saham atau aset berisiko anjlok, maka aset safe haven seperti emas akan terkerek. Demikian pula sebaliknya.
Gerak emas yang melenceng tersebut terjadi mulai 13 Maret 2020, di saat gerak harga emas dan saham bergerak seiring sejalan.
BACA JUGA: Seandainya Lockdown Dilakukan, Begini Gambaran Dampaknya?
Harga emas sempat menyentuh USD 1.700 pada pekan lalu, tapi terpangkas sekitar USD 200, karena terjadi perburuan uang tunai dan untuk memenuhi margin calls di saat pasar ekuitas dan minyak jatuh.
Dilansir dari Antara, analis pasar memperingatkan bahwa klaim pengangguran mingguan dalam laporan minggu depan bisa mencapai jutaan karena wabah virus corona.
Beberapa lembaga perbankan telah memperkirakan angka PDB yang jauh lebih rendah dari prediksi. Hal ini tentunya akan memengaruhi pergerakan harga emas.
Pergerakan harga emas Comex kontrak April 2020 (USD/troy ounce):
20 Maret: 1.484
19 Maret: 1.479
18 Maret: 1.477
17 Maret: 1.525
16 Maret: 1.486
11 Maret: 1.642 (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News