GenPI.co - Harga emas berjangka di pasar dunia kembali “mabuk”, dan menembus level USD 1.600 per troy ounce.
Logam mulia kontrak April di Bursa Comex, naik USD 93,2 dolar AS atau 5,95 persen ke USD 1.660,8 per troy ounce pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB.
Merupakan kenaikan dengan persentase harian terbesar dalam lebih dari satu 10 tahun terakhir.
BACA JUGA: Minyak Dunia Terpeleset, Harga BBM Bisa Turun?
Dilansir dari Antara, melambungnya harga emas dipicu kabar telah dilakukannya penutupan tambang emas.
Penambangan emas dan infrastruktur pemrosesan di Afrika, Eropa dan Amerika Serikat telah dihentikan sementara, karena wabah virus corona.
Penutupan ini, mendorong harga emas jadi melesat.
Selain itu, kalangan analis mengemukakan saat ini investor kembali membeli emas karena adanya kekhawatiran terjadi inflasi, ditengah efek covid-19 yang melambatkan laju ekonomi dunia.
BACA JUGA: Seandainya Lockdown Dilakukan, Begini Gambaran Dampaknya?
Kondisi sebaliknya terjadi di bursa saham Amerika Serikat (Wall Street).
Pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu pagi, seluruh indeks melejit, di tengah harapan terhadap paket stimulus ekonomi AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average 11,37 persen menjadi 20.704,91. Indeks S&P 500 naik 9,38 persen ke 2.447,33 poin. Indeks Komposit Nasdaq melesat 8,12 persen menjadi 7.417,86 poin.
Gerak harga emas di Bursa Comex kontrak April 2020 (USD/troy ounce:
24 Maret: 1.660
23 Maret: 1.567 (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News