GenPI.co - Kurs rupiah ( IDR) atas dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (2/4/2020).
Adapun kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari ini melemah Rp 328 atau 1,99 persen menjadi Rp 16.741/USD.
Pada perdagangan hari ini kurs jual Rp 16.824, dan kurs beli Rp 16.657. Sehingga diperoleh kurs tengah BI adalah Rp 16.741/USD.
Sementara itu, di pasar spot rupiah pada pukul 13.20 WIB hari ini, melemah Rp 75 atau 0,46 persen menjadi Rp 16.525/USD. Pada penutupan perdagangan Rabu (1/4/2020), rupiah berada di Rp 16.450/USD.
BACA JUGA: Rincian Harga Jual 2 April: Emas Antam vs Pasar Dunia Tak Sejalan
Namun di kalangan perbankan, saat ini sudah ada yang menjual satu dolar AS dengan harga Rp 17.000.
“Saya tengah ada pembayaran dengan dolar, dan saya membelinya di satu bank swasta dengan harga beli per dolarnya Rp 17.050,” kata Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim kepada GenPI.co, Kamis (2/4/2020).
Ia mengemukakan pelemahan rupiah saat ini dipengaruhi sejumlah sentimen baik di dalam dan luar negeri.
Pertama, Presiden AS Donald Trump mengingatkan masyarakatnya jika dalam kurun waktu dua pekan ke depan akan sangat menyakitkan, seiring Amerika tengah berjuang menghadapi lonjakan kasus virus corona.
BACA JUGA: Harga Emas Lagi-lagi Melorot, Ada Apa Gerangan?
Kedua, pasar menunggu rilis data pengangguran di AS pada Kamis malam.
“Diperkirakan data pengangguran yang telah naik menjadi 3,28 juta orang akan bertambah menjadi 3,5 juta orang,” ujar Ibrahim.
Data indeks manufaktur Maret di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika periode Maret telah dirilis yang seluruhnya tertekan, kecuali China.
Sementara itu, Ibrahim mengemukakan pasar juga menyayangkan asumsi yang dikemukakan Menkeu dan BI terkait dampak wabah virus corona dikaitkan dengan posisi kurs rupiah atas dolar AS.
“Itu sangat disayangkan,” kata Ibrahim.
Dirilis dari Antara, Bank Indonesia optimistis nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dan cenderung menguat mencapai Rp15.000 per dolar AS pada akhir tahun 2020, karena bank sentral terus melakukan stabilisasi rupiah.
“Nilai tukar rupiah saat ini memadai levelnya dan BI terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah agar bergerak stabil,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Perry Warjiyo menambahkan nilai tukar yang sempat disebutkan dalam jumpa pers melalui telekonferensi bersama Menko Perekonomian, Menkeu, BI, OJK dan LPS yakni mencapai Rp17.000 per dolar AS dalam skenario berat dan Rp20 000 per dolar AS dalam skenario sangat berat merupakan pengandaian (what if) bukan proyeksi.
“Seolah-olah bahwa nilai tukar rupiah akan Rp17.000 atau Rp20.000 per dolar AS itu adalah what if skenario bukan proyeksi. Kami yakin nilai tukar rupiah saat ini memadai dan langkah stabilisasi BI dan koordinasi erat pemerintah akan bergerak stabil dan cenderung menguat,” katanya. (*)
Kurs IDR/USD di sejumlah bank pada 2 April 2020:
BCA (pukul 13.30 WIB): Beli 16.650, jual 17.000
Mandiri (pukul 11.51 WIB): Beli 16.700, jul 16.975
BNI (pukul 14.05 WIB): beli 16.435, jual 17.135
Kurs tengah BI pada 2 April 2020 ke Rp 16.741/UD (grafik: BI)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News