Harga Emas Masih Mabuk, Diperkirakan Tabrak USD 1.800 Bulan Depan

14 April 2020 09:19

GenPI.co - Harga emas di pasar global masih mabuk dan kembali menguat, serta terus berusaha mendekati USD 1.800 per troy ounce.

Pada penutupan perdagangan Senin (13/4/2020), harga emas kontrak Juni 2020 di Bursa Comex naik USD 8,6 atau 0,49 persen ke USD 1.761,4 per troy ounce.

Hari ini, Selasa (14/4/2020), pukul 08.51 WIB, emas Comex telah menguat USD 13,1 atau 0,74 persen menjadi USD 1.774,5 per troy ounce.

“Emas terlihat mulai melepaskan korelasi searahnya dengan indeks saham kemarin,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada GenPI.co, Selasa (14/4/2020).

BACA JUGA: Prediksi IHSG 14 April: Tunggu Bunga BI, Saham GGRM Direkomendasi

Diketahui pada penutupan perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB Bursa Saham AS, indeks Dow Jones turun 1,39 persen dan S&P melemah 1,01 persen.

“Pengumuman stimulus Bank Sentral AS yang besar senilai USD 2,3 triliun, menjadi pemicu kenaikan harga emas,” ujar Ariston. 

Sebelumnya Bank Sentral AS (Fed) sudah mengumumkan program pembelian aset tak terbatas, untuk meningkatkan likuiditas pasar.

“Stimulus moneter Bank Sentral AS selalu menjadi penggerak kenaikan harga emas, karena banyaknya likuiditas, mendorong pelaku pasar berinvestasi ke aset aman,” ungkap Ariston.

BACA JUGA: 5 Langkah Sederhana Bangkit dari Kegagalan Usaha Terimbas Corona

Ariston mengemukakan, terbuka peluang bagi emas di pasar dunia menembus level tertinggi baru sepanjang masa diUSD 1.800 per troy ounce.

“Setelah melewati resisten di USD 1.703 per troy ounce, peluang naik lebih jauh ke atas USD 1.800 terbuka. Kalau waktu, tidak bisa dipastikan. Namun, bisa dalam waktu dekat, mungkin dalam 30 hari ke depan,” prediksi Ariston.

Untuk perdagangan hari ini, ia memperkirakan potensi harga emas di pasar spot pada hari ini bergerak di kisaran USD 1.685- USD 1.750 per troy ounce.

Berikut gerak emas Comex kontrak Juni 2020 (USD/troy ounce):

13 April: 1.761
9 April: 1.752
8 April: 1.684 (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co