GenPI.co - Harga emas di pasar dunia tak melanjutkan penguatannya, dan melemah pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB.
Namun harga emas di pasar dunia masih bertahan di level tingginya di tengah pendemi virus corona (covid-19), yaitu di atas USD 1.700 per troy ounce.
Pada penutupan perdagangan Jumat (24/4/2020), harga emas di Bursa Comex New York Mercantile Exchange turun USD 9,8 atau 0,56 persen menjadi USD 1.735,6 per troy ounce.
Harga emas tergelincir, karena investor mengambil aksi untung dan menjual emasnya.
BACA JUGA: Bursa 24 April: IHSG Melemah, 3 Saham Bank Masuk Top Loser Lho
"Kami melihat aksi ambil untung jangka pendek di pasar emas," kata Tai Wong, Kepala Perdagangan Derivatif Logam Mulia dan Logam Dasar BMO.
Meski terjadi penurunan, harga emas masih di level tertingginya, yaitu di atas USD 1.700 per troy ounce.
Meroketnya harga emas ke level tersebut, di tengah kekhawatiran pasar akan dampak pandemi virus corona (covid-19) terhadap perekonomian global.
"Emas berada di dekat level tertinggi pergerakannya, karena investor konsisten membeli ketika ekonomi global sangat tidak pasti," ujarnya.
Diketahui, wabah virus corona telah menginfeksi lebih dari 2,7 juta orang secara global.
BACA JUGA: Bisnis dengan Modal Rp 10 Juta: Ada 5 Pilihan, Guys!
Gerakan masyarakat di rumah ditetapkan, sejumlah negara pun menerapkan lockdown.
Akibatnya, stimulus untuk membantu masyarakat yang terkena dampak imbauan tersebut disiapkan banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.
Pada Kamis (23/4/2020) Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui rancangan undang-undang bantuan virus corona senilai USD 484 miliar, dan para pemimpin Uni Eropa menyetujui paket penyelamatan langsung sekitar 500 miliar euro. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News