Viral Gaji Rp 80 Juta Tabungan Menipis, Nih Tips Anti-Bangkrut

26 April 2020 00:17

GenPI.co - Tagar Gaji Rp 80 juta viral pada hari ini, dan trending di Twitter.

Trending tagar gaji Rp 80 juta tersebut, salah satunya muncul dari cuitan pemilik akun twitter @_pasiholan. 

“Teman saya kerja di perusahaan swasta bergaji Rp 80 juta per bulan. Baru 2 bulan dirumahkan, rumah tangganya langsung berantakan karena selama ini keluarganya berbiaya tinggi. Kredit mobil mewah, KPR rumah di Kota Wisata harga Rp 3 miliar. Tabungan tipis, sekarang mereka bingung. Kasihan,” cuitnya.

BACA JUGA: Viral Gaji Rp 80 Juta, Netter Bingung Kok Bisa Tabungan Menipis?

Kalangan netter pun ramai-ramai merespons, sebagian membayangkan apa yang dilakukan jika memiliki gaji per bulan sebesar itu.

Lainnya tak habis berpikir, kenapa sampai memiliki gaji sebesar itu, saat baru dirumahkan selama dua bulan sudah memiliki masalah finansial.

Agustina Fitria Aryani, Kepala Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning mengatakan tidak ada orang yang tahu apa kebutuhan setiap orang, dengan perbedaan pendapatan.

BACA JUGA: 5 Manfaat Menabung, Buat Hidup Kamu Mandiri dan Selalu Bahagia!

Termasuk orang dengan gaji hingga Rp 80 juta, misalnya.

“Kesehatan finansial seseorang tak bisa dilihat dari gaji.  Bisa lihat tanggungannya berapa, apa ada anak yang sedang sekolah di luar ngeri, atau tengah mencicil satu barang,” kata Agustina kepada GenPI.co, Sabtu (25/4/2020).

Supaya tidak “bangkrut” saat ada kejadian tak terduga, misal di rumahkan atau terkena PHK apalagi saat ini di tengah pandemi virus corona, maka wajib memiliki tabungan minimal untuk tiga bulan hidup.

Lebih baik lagi, jika tabungan bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup 6 bulan bagi pekerja. Sementara itu bagi pebisnis bisa menyimpan uang hingga bisa menopang kehidupan keluarga dalam waktu hingga satu tahun.

“Ini namanya dana darurat, jangan dicampur dengan tabungan yang lain. Dana darurat itu bentuknya likuid atau mudah dicairkan menjadi uang,” ujar Agustina.

Ia mengemukakan agar tak menyimpan dana darutat dalam bentuk properti atau benda lain, yang tidak mudah untuk dijual.

Selain itu, uang berlebih dari gaji atau penghasilan di luar dana darurat, juga disimpan dalam sejumlah keranjang investasi. Pilihannya sebagai berikut:

1. Punya portofolio jangka panjang bisa memilih tergantung bisa tergantung risiko yang akan ditanggung. Kamu bisa memilih instrumen keuangan dibank, atau lewat sekuritas aset manajemen. 

“Semua itu gampang dicairkan. Beli dan jual,” ungkap Agustina.

2. Membeli investasi lainnya, seperti rumah atau emas, juga bisa sebagai modal usaha.

“Kenapa mesti diversifikasi, karena kalau kondisi kepepet butuh cepat ada yang likuid,” kata Agustina.

Agustina juga menganjurkan, di tengah kondisi seperti saat ini, agar gaya hidup disesuaikan. 

“Misal, kalau mau minum kopi bikin sendiri di rumah. Jika tidak bisa menyesuaikan gaya hidup, maka harus cari peluang untuk mendapatkan penghasilan baru,” ujarnya. (*)

Agustina Fitria Aryani, Kepala Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning (foto: Dok. Agustina Fitria Aryani)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co