Simpanan Dolar Indonesia Makin Banyak, Kok IHSG Tetap Turun Ya?

08 Mei 2020 15:58

GenPI.co - Tidak seperti rupiah yang menguat, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup melemah.

Pada penutupan perdagangan Jumat (8/5/2020), IHSG melemah 11,36 poin atau 0,25 persen menjadi 4.597,43.

BACA JUGA: IDR/USD: Simpanan Dolar RI Menebal, Begini Gerak Rupiah di 3 Bank

Sementara itu, rupiah di pasar spot pada penutupan perdagangan Jumat, menguat Rp 75 atau 0,5 persen menjadi Rp 14.920/USD.

Berikut pergerakan IHSG:

8 Mei: 4.597
6 Mei: 4.608
5Mei: 4.630
4 Mei: 4.605
30 April: 4.716
29 April: 4.567

“Untuk hari ini, (penguatan cadangan devisa RI) enggak (memberikan penguatan pada gerak IHSG),” kata Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas kepada GenPI.co, Jumat (8/5/2020). 

BACA JUGA: Rincian Harga Jual 8 Mei: Emas Antam Ngamuk Lagi, Guys

Ia mengemukakan pasar masih mewaspadai efek ekonomi akibat pandemi virus corona (covid-19), disaat sejumlah negara mulai membuka lockdown-nya.

“Kalau Indonesia masih lanjut (pembatasan sosial berskala besar) PSBB-nya,” ujar Nafan.

Pasar juga merespons pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang tertekan.

“Kinerja GDP kita yang tertekan di level 2,97 persen, sehingga pemerintah merevisi target GDP 2020 dari 2,3 persen menjadi minus 0,4 persen (dengan skenario terberat),” papar Nafan.

BACA JUGA: Harga Emas Kembali Mabuk, Ada Apa Gerangan?

Berikut pergerakan saham yang harganya paling melejit  (top gainers), serta saham yang harganya tertekan (top losers) pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (8/5/2020):

MSCI Top gainers: PTBA, ADRO, PGAS, JSMR, UNTR.
MSCI Top losers: BRPT, ACES, BBTN, BBCA, TLKM. 

Dilansir dari laman BI, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2020 sebesar USD 127,9, meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2020 yang sebesar USD 121 miliar. 

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor, atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

“Peningkatan cadangan devisa pada April 2020, terutama dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, Jumat (8/5/2020). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co