Pelesiran vs Investasi, Safir Senduk: Tergantung Pakai Otak Mana

12 Juli 2020 13:44

GenPI.co - Generasi milenial memiliki kemudahan dalam mengakses berbagai kebutuhan pribadinya, antara lain pelayanan reservasi wisata, hotel, destinasi, hingga berbelanja. 

Nah, beragam aktivitas hiburan yang disebutkan di atas biasa disebut sebagai produk “life experience“.

Beberapa aspek yang sudah disebutkan di atas membuat tingkat konsumsi milenial tinggi. 

BACA JUGA: Top Gainer & Top Loser Sepekan: IHSG Tembus 5.000, Saham TLKM Top

Saat mereka memiliki penghasilan bulanan, mereka justru akan menggunakannya untuk pengalaman dan lupa menginvestasikan penghasilan.

Salah satu generasi milenial yang berprofesi sebagai YouTuber, penyanyi dan penyiar radio, Farah Fairuz mengaku penghasilannya dari bekerja, mengalokasikan sebagian dananya untuk liburan.

"Aku sih sebenarnya prefer ke rumah, bagaimana juga kemana kita pergi pulangnya pasti ke rumah. Tapi, untuk saat ini sepertinya liburan dulu, cari hal-hal baru dari hasil gaji," katanya kepada GenPI.co.

BACA JUGA: Prediksi IHSG Pekan Depan, Saham ISAT dan TBIG Direkomendasi

Dengan profesi yang dijalaninya saat ini, Farah rupanya mampu menyeimbangkan antara kebutuhan hiburan dengan investasi.

"Kalau saat ini aku enggak nabung uang, karena tahu suatu saat uang itu pasti terpakai. Aku lebih fokus untuk menabung emas Antam," Tambahnya.

Dara 24 tahun ini mengungkapkan emas adalah tabungan jangka panjang. Ia juga berpendapat bahwa harga emas akan terus naik dari harga beli di awal.

Hal itu dibenarkan oleh Safir Senduk, Perencana Keuangan Independen pertama di Indonesia.

"Iya benar sekali, emas itu yang kita harapkan adalah nilainya naik, emas itu jarang sekali turun derastis. Emas juga ada nominal dan nilai intrinsiknya," Kata Safir kepada GenPI.co, Minggu, (12/7/2020).

Jika ditanya apakah yang dibutuhkan oleh generasi milenial terkait life experience atau investasi. Safir menjelaskan, ini tergantung dari keputusan masing-masing. 

"Kita ada yang namanya otak kiri (logika) dan kanan (emosi),” ujarnya. 

Safir mengatakan, ketika seseorang menggunakan otak kiri, cenderung memikirkan investasi atau jangka panjang. Sebaliknya orang yang mengandalkan otak kanan, tentu akan memilih liburan dulu baru investasi. 

“Biasanya mereka yang memilih otak kanan, hidupnya jauh lebih happy, raut wajahnya jauh lebih bahagia," katanya.

Untuk mewujudkan investasi dan kebutuhan hidup, sebaiknya harus diimbangi. 

"Sebaiknya kita pakai gas dan rem kita. Harus tahu kapan kita harus ngebut dan tidak. Kita harus bisa menyeimbangkan liburan dengan investasi, misalnya dengan menyiasati liburan 2 bulan sekali atau 6 bulan sekali, dengan itu kita bisa menyisihkan uang untuk tetap berinvestasi," tutupnya.

Ia menambahkan bahwa gaya hidup serba digital yang menjadi kebiasaan milenial semakin memudahkan transaksi investasi emas. 

Setiap transakasi dapat diakses dengan praktis melalui situs web, e-dagang, dan aplikasi gawai. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co