Cerita Nilamsari Tentang Kebab Baba Rafi yang Hampir Bangkrut

16 Juli 2020 17:10

GenPI.co - Untuk membesarkan bisnis hingga sukses, diperlukan usaha keras serta ketekunan oleh pemiliknya. Seperti halnya Nilamsari Sahadewa, yang terus menjaga agar bisnis Kebab Turki Baba Rafi bisa bertahan.

Berdiri sejak 2003, Nilamsari mengatakan bahwa perjalanan bisnis Kebab Turki Baba Rafi hingga bisa sukses dan bertahan sampai saat ini tidaklah mudah. Ia mengaku pernah hampir mengalami kebangkrutan dan berniat untuk menutup usahanya.

BACA JUGA: Sony ILCE-QX1, Ubah Smartphone Jadi Kamera Profesional

“Pernah saya merasa sangat putus asa dan ingin menutup bisnis ini, tapi justru di titik terendah itulah saya bisa menemukan jalan keluar,” kata Nilamsari dalam live Instagram “Menjaga Bisnis Tetap Survive”, Rabu (15/7).

Nilamsari menceritakan bahwa di 5 tahun pertama dalam usahanya menjadi saat-saat terberat baginya. Saat itu, ia bahkan mengaku pernah memiliki hutang sebesar 16 Miliar demi mempertahankan bisnisnya.

“Saya waktu 26 tahun itu punya hutang 16 Miliar demi mempertahankan usaha,” ujarnya.

Untuk mempertahankan bisnisnya, Nilamsari pun melakukan restrukturisasi beberapa kali dalam bisnisnya. Menurutnya, mengambil risiko dan melakukan perubahan itu penting untuk mempertahankan kelanjutan sebuah perusahaan.

“Saya itu sudah berkali-kali melakukan restrukturisasi, men cut-off karyawan. Karena saya juga harus bisa memilih yang mana yang bisa bekerja sama saya,” papar Nilam.

Ia pun mengaku sudah beberapa kali mengalami masa resesi dan menanggung banyak kerugian. Maka dari itu, ia menekankan tentang pentingnya memahami cara mempertahankan bisnis di tengah krisis.

“Saya tuh udah berapa tahun ganti presiden. Jadi, setiap kali ganti presiden pasti keadaan politik sosial ekonominya goyang banget. Jadi harus dipahami kalau bisnis di Indonesia rentan banget,” kata Nilam.

BACA JUGA: Mau Investasi Saham yang Menguntungkan, Ini 5 Strateginya

Nilam pun berpesan kepada para pelaku bisnis untuk tetap bersabar dan melakukan inovasi agar tetap bisa bertahan di tengah pandemi. 

Ia mengatakan, masa-masa berat dalam menjalankan bisnis bisa menjadi pelajaran berharga dan mendorong kita untuk mencari jalan keluar dari masalah.

“Pelajaran berharga itu biasanya datang pas masa berat. Saat itu, kita harus bisa mencari support system supaya kita tidak hancur babak belur,” tutur Nilamsari. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co