Kisah Di Balik Kesuksesan Nilamsari Dalam Bisnis Kebab Baba Rafi

20 Juli 2020 10:10

GenPI.co - Nilamsari Sahadewa menjadi salah satu sosok milenial yang sangat inspiratif bagi para generasi muda. Bagaimana tidak, ia mampu mengubah kegagalan menjadi kesuksesan besar seperti yang ia raih sekarang ini.

Perempuan yang lahir di Surabaya, 25 November 1981 ini bahkan pernah di drop-out dari kampusnya karena terlalu sibuk dengan bisnisnya. 

Saat masih kuliah di Universitas Airlangga, Nilam memang sedang merintis usaha kuliner kecil-kecilan.

“Waktu itu aku masih kuliah tahun 2003, dengan modal 4 juta aku coba jualan burger pakai gerobak,” kata Nilamsari dalam live Instagram “Menjaga Bisnis Tetap Survive”, Rabu (15/7).

Di saat yang bersamaan, Nilamsari pun memilih untuk menikah muda di usia 22 tahun. 

Di usia yang masih sangat muda itu, Nilamsari pun berusaha membangun keluarga kecil dan mengembangkan bisnis kulinernya.

Setelah satu tahun, bisnis burgernya mulai berkembang. Dari yang awalnya hanya memiliki 1 gerobak, bertambah menjadi 6 gerobak. 

Nilamsari pun berinovasi dan menambahkan menu kebab dalam usaha kulinernya.

BACA JUGA: Milenial Asal Indonesia ini Animator Iron Man dan Transformer

“Setelah itu, kepikiran untuk menambahkan kebab ke dalam menu. Dan kami bikinnya kebab yang dari timur tengah, tapi sesuai dengan lidah Jawa,” ujarnya.

Lama-kelamaan, usahanya semakin berkembang dan ada beberapa teman yang ingin bekerja sama dalam bisnis kulinernya. 

Meski demikian, saat itu ia masih belum mengetahui tentang konsep bisnis franchise.

“Dan akhirnya ada teman yang mau ikut jualan kebab, tapi pakai nama dia sendiri. Tapi beli gerobak dan bahan bakunya dari saya. Namanya Baba Aidil, apa, apa macem-macem kan. Sampai akhirnya ada 30 kebab dengan nama yang berbeda-beda,” papar Nilam.

BACA JUGA: Aruna Harsa, Sosok Sukses di Balik Dekoruma

Dari teman-temannya, Nilam mulai belajar tentang konsep bisnis franchise. Dengan bantuan teman-temannya saat kuliah, Nilamsari akhirnya mendaftarkan Kebab Turki Baba Rafi sebagai usaha franchise ke Kementerian Perdagangan pada 2008.

“Saya ikutin aja semua tata cara franchise. Setelah usaha saya jalan 5 tahun baru saya daftar ke Kementerian Perdagangan dan akhirnya resmi jadi franchise,” kata Nilamsari.

Hingga saat ini, bisnis Kebab Turki Baba Rafi sudah memiliki sekitar 1.500 outlet di 9 negara di dunia, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Brunei, Singapura, China, Sri Lanka, Bangladesh, dan Belanda. Meski demikian, Nilamsari mengaku dirinya pernah hampir mengalami kebangkrutan dan memiliki banyak hutang.

“Bayangkan, waktu itu usia saya 26 tahun dan saya punya hutan 16 M demi mempertahan bisnis,” ungkapnya.

Saat ini, perempuan 38 tahun tersebut telah menuai kesuksesan dari jerih payahnya selama ini. Ia pun berpesan kepada para generasi muda untuk terus bekerja keras dan tidak mengeluh dengan keadaan.

“Kita selalu punya pilihan, jangan mengeluh dengan keadaan, jalani saja semuanya, Insya Allah hasil tidak akan menghianati usaha yang sudah dilakukan,” tutur Nilamsari. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co