Studi: Sumbangsih Grab untuk Ekonomi Jabar Capai Rp 10,1 Triliun

08 Agustus 2020 09:10

GenPI.co - Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics telah merilis sebuah studi.

Studi tersebut menunjukkan kontribusi ekonomi pekerja lepas dan UMKM melalui platform digital Grab yang mencapai Rp 10,1 triliun di Jawa Barat pada tahun 2019.

BACA JUGADukung Produk Lokal, Grab Hadirkan Program #TerusUsaha di Jabar

Studi lain yang dilakukan di bulan Januari 2020 di Kota Bandung dirilis dan menemukan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (56,5% dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil.

Selain itu, turut menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab, serta meningkatkan kualitas hidup mitra sebesar 11%.

Lebih penting lagi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin.

Sebesar 63% mitra pengemudi GrabBike dan 75% mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp 738 ribu hingga Rp 1,6 juta.

Sebagai tambahan, 67% dari mitra pengemudi GrabBike dan 85% mitra pengemudi GrabCar mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab, karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka.

Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pinjaman agar dapat mengembangkan bisnisnya atau berinvestasi pada motor atau mobil baru.

Riset tersebut menjelaskan 12% mitra merchant GrabFood di Kota Bandung terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 15% mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya.

Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka.

Ada 31% mitra merchant GrabFood di Bandung menambah hingga 3 pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Mitra merchant GrabFood Bandung yang disurvei melihat peningkatan pendapatan hingga 37% menjadi Rp 54,9 juta per bulan, sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Bandung meningkat 11% menjadi Rp14,9 juta per bulan sejak bergabung.

Sebanyak 49% mitra merchant GrabFood Jawa Barat juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya.

Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike di Kota Bandung.

Peningkatan pendapatan hingga 64% menjadi Rp 6,4 juta per bulan dan 138% menjadi Rp 5,3 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab.

Peningkatan ini membuat para mitra bisa menabung yang membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman.

Sebanyak 19% mitra pengemudi GrabBike dan 12% mitra pengemudi GrabCar di kota Bandung baru membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab. 

Riyadi Suparno, M.Sc, Direktur Eksekutif, Tenggara Strategics mengungkapkan bahwa sektor gig economy mempunyai peran penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi.

“Saat Indonesia mulai beradaptasi untuk menyambut era pascapandemi covid-19, kami percaya bahwa platform seperti Grab dan sektor gig economy dapat mendukung Indonesia menuju pemulihan ekonomi," katanya.

Menurut Riyadi, riset terbaru ini kembali membuktikan bahwa gig worker dalam platform Grab dapat merasakan peningkatan kualitas hidup.

BACA JUGATransaksi E-commerce Meroket, Tren Belanja Online Tumbuh Positif

"Saat bisnis mereka bertumbuh, mereka juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi lebih banyak orang. Ini merupakan siklus dan ekosistem yang sangat baik,” jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co