GenPI.co - Dampak perekonomian akibat pandemi turut dirasakan sektor Usaha Kecil, Micro Menengah (UMKM) di wilayah Jawa Tengah. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyebut masa pandemi memberikan ujian besar bagi para pedagang kecil dan pelaku seni.
“Memang para pedagang dan pelaku seni seperti wayang orang di wilayah Provinsi Jawa Tenagh tidak lagi bisa manggung saat pandemi,” ujar Ganjar saat bertandang ke kantor GenPI.co, Rabu (12/8).
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Puji NUFF 2020 Setinggi Langit
Melihat kondisi ini, pria 52 tahun itu mengajak masyarakat untuk tetap optimis. Karena pemerintah akan berupaya maksimal untuk membantu perekonomian rakyat kecil.
Seperti pada momen lebaran lalu, pihaknya membuat sebuah pergelaran seni ‘panggung kahanan’ sebanyak 9 kali show.
“Dari sini didapat keuntungan sebesar Rp 450 juta,” tutur Ganjar.
Gubernur berambut perak tersebut juga sempat berjualan kaos di mana sebagian keuntungannya sebesar Rp 260 juta. Uang tersebut digunakan untuk membantu ekonomi para pelaku UMKM.
“Kita harus yakin, jangan pesimis lewat acara virtual kita bisa bangkit,” tambahnya.
Khusus di bidang fashion, lanjut Ganjar, kini pihaknya sedang gencar mempromosikan kain tradisional khas Jawa Tengah ke mancanegara. Seperti inivasi kain lurik batik di Klaten yang produksinya sudah modern.
“Kalau dulu lurik coraknya biasanya cokelat atau sogan dan dipakai panas, nah sekarang sudah pakai sutera, coraknya baru, desain colormate, itu sudah mulai mendunia,” jelasnya.
BACA JUGA: Hasil Survei, Elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil Saling Pepet
Ganjar menjelaskan, lewat acara fashion show UMKM seperti Nusantara Fashion Festival (NUFF) yang digelar selama bulan Agustus, diriny makin optimist bisa memaksimalkan potensi para desainer lokal dengn karya yang kompetitif.
“Dengan acara ini harapannya itu akan muncul terus. Meskipun saya tahu pasar itu pasti tidak booming dalam waktu pendek, tapi eksistensinya harus berjalan,” tukasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News