GenPI.co - Pandemi covid-19 telah berdampak terhadap berbagai sektor dalam kehidupan masyarakat. Tak terkecuali di Indonesia, pandemi covid-19 telah melemahkan sejumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), Erick Thohir pun membeberkan dampak pandemi covid-19 terhadap BUMN dan UMKM.
BACA JUGA: Para Menteri Kabinet Indonesia Maju Apresiasi NUFF 2020
“Dampaknya besar sekali, hanya sekitar 10 persen BUMN dan UMKM yang masih berjalan normal,” kata Eric Thohir dalam dalam Fashion Talks Nusantara Fashion Festival (NUFF) 2020 yang bertajuk “How SOE’s Boost Creative SME’s”, Minggu (16/8/2020).
Meski demikian, Eric mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan transformasi sejak awal. Selain untuk efisiensi, hal tersebut dilakukan agar BUMN dan UMKM menjadi lebih kuat dan kompetitif.
“Yang tadinya 142 jadi 107 BUMN. Tentu tujuannya supaya lebih kuat, bermanfaat dan kompetitif,” ujarnya.
Ia mengakui, transformasi yang dilakukan tersebut membuat sejumlah BUMN dan UMKM menjadi lebih siap dalam menghadapi pandemi.
Hal tersebut juga turut mengurangi risiko penurunan performa BUMN dan UMKM.
“Dengan kondisi covid-19 yang membuat hampir semua BUMN terdampak. Kami semua lebih siap karena sudah menerapkan transformasi,” ujarnya.
Eric Thohir pun menyebutkan tiga hal terpenting dalam transformasi BUMN dan UMKM. Ketiga hal tersebut ialah memperbaiki nilai-nilai dalam BUMN dan UMKM, memanfaatkan teknologi, serta mengembangkan SDM.
Ia berharap, sejumlah BUMN dan UMKM bisa bersinergi menjadi satu ekosistem, dan saling mendukung untuk bangkit di masa pandemi covid-19.
BACA JUGA: NUFF 2020, Menteri Luhut: Mari Bangga Buatan Indonesia
“Kami libatkan semua BUMN dan UMKM sebagai ekosistem agar bisa bekerjasama untuk bangkit di masa pandemi,” tutur Eric. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News