Jurang Resesi Tak Terhindarkan, Ini Kode Sri Mulyani

28 Agustus 2020 07:10

GenPI.co - Pemerintah mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 bisa kembali minus. Jika hal ini terjadi, maka Indonesia masuk ke dalam resesi ekonomi, karena kuartal II-2020 minus 5,3%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan, ekonomi Indonesia tumbuh 0% hingga minus 2% pada kuartal III-2020. Pasalnya, tekanan pada pasar keuangan belum pulih, bahkan diproyeksikan minus 1,1% pada tahun ini. 

BACA JUGATakdirnya Boros, 3 Zodiak Jadi Susah Menabung Meski Banyak Uang

"Kuartal III outlook-nya antara 0% hingga negatif 2%," kata Sri Mulyani, Kamis (27/8).

Sri Mulyani mengatakan bahwa pandemi masih menjadi faktor utama yang menentukan kegiatan dan pemulihan ekonomi. 

Bahkan berbagai negara mulai memperlihatkan kontraksi ekonomi yang semakin nyata, baik di negara maju maupun negara berkembang.

BACA JUGAPrabowo Dikritik Mantan Jenderal Karena Beli Barang Bekas Terus

Sri Mulyani juga berkata bahwa pemulihan ekonomi di Indonesia sangat rapuh. Sementara itu, dunia usaha mulai menilai bahwa Indonesia sulit ke luar dari resesi. 

Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal berikutnya di tahun ini berpotensi kembali minus.

Menurut Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani, bila dibandingkan kuartal II yang terkontraksi 5,32%, kuartal-III ada peluang perbaikan. Namun, tetap sulit untuk terhindar dari resesi.

BACA JUGAMeski Tak Cantik, 4 Zodiak Ini Sangat Cocok Jadi Istri Idaman

"Saat ini kelihatannya sulit untuk menghindari resesi karena di kuartal-III secara realistis ekonomi akan tetap tumbuh negatif. Walaupun akan ada perbaikan yang cukup signifikan dari kuartal-II," kata Shinta.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co