Anugrah Pakerti, Dirikan Avoskin dari Kosan hingga Masuk Forbes

01 September 2020 16:40

GenPI.co - Seiring dengan tingginya permintaan akan produk perawatan kulit, beragam merek pun muncul dengan menyuguhkan formulasi bahan yang tokcer.

Tak kalah dengan brand kenamaan asal negeri ginseng, Indonesia kini juga memiliki beragam merek skin care yang berkualitas. Salah satu yang sedang digandrungi adalah Avoskin.

BACA JUGAPengusaha Muda Sukses, Gitta Kucurkan Modal kepada 22 Perusahaan

Di balik antusiasme para pecinta skincare terhadap brand asal Yogyakarta ini, tak disangka ada seorang pria muda penuh semangat yang mendirikannya.

Dia adalah Anugrah Pakerti, pria berusia 27 tahun yang merintis Avoskin dari nol. Seperti apa ceritanya?

Kala itu, pemuda kelahiran Blora, Jawa Tengah ini memulai bisnis ini di tahun 2014.

Bukan di tempat atau showroom besar, laki-laki yang akrab disapa Aan ini memulainya dari sebuah kamar kos berukuran 2,5 x 3 meter bersama dua orang temannya.

Padahal saat itu ia juga sedang disibukkan dengan penyelesaian skripsi di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Jika pada umumnya kaum adam enggan malakukan perawatan, tetapi Aan justru rajin melakukannya semenjak SMA.

"Dari orang tua yang kebetulan memberi tahu bagaimana cara merawat kulit. Yang penting itu kita selalu merawat kulit," ungkapnya, belum lama ini.

Berbekal pengalaman dan kebiasaannya merawat kulit, lulusan Teknik Informatika itu lantas menempa diri dengan mengikuti banyak forum dan seminar tentang skin care.

Tak jarang ia melakukan perjalanan hingga ke luar negeri untuk menambah wawasan tentang skin care, terutama soal komposisi yang memiliki peran penting dalam sebuah produk.

"Setiap ke luar negeri selalu yang dilihat di Duty Free itu skin care. Saya cek apa sih ingredients yang disukai merek-merek terkenal. Belum lagi kalau ke negara yang punya identitas khusus, saya selalu pengin tahu brand apa yang menonjol," ujarnya.

Dalam perjalanannya, berbagai rintangan juga harus dialami oleh Aan. Apalagi ia terkendala tim yang sangat kecil.

Selain itu, Aan juga tak menampik adanya pandangan negatif dari orang-orang terdekat terkait bisnis produk perawatan kulit yang dikembangkannya.

Tak hanya itu, keseriusan Aan dengan produk skin care makin diperkuat kala dirinya melihat tren seputar skin care yang dirasa tidak positif.

Pada tahun itu banyak brand yang tidak memiliki ijin BPOM, kebanyakan mereka menjual produk semata-mata demi uang.

Dengan keyakinannya akan bisnis ini dan kreativitas dalam usaha, Avoskin berkembang jadi perusahaan dengan profit cukup tinggi.

Ketekunan Aan dalam usahanya membuat Avoskin kini berkembang pesat dan menjadi salah satu skin care lokal yang banyak menuai review positif dari beauty influencer.

"Tujuan bisnis yang kita lakukan dari awal beyond profit. Kita ingin bisnis itu ada harmonis. Harmonisasi bisnis dengan alam, bisnis dengan lingkungan maupun bisnis dengan society," imbuh lulusan Magister Management UGM.

Oleh karenanya, Avoskin kini juga menggandeng World Wide Fund for Nature (WWF) turut serta dalam isu lingkungan hidup, terutama kelestarian satwa.

Hingga saat ini produk Avoskin menjadi salah satu brand lokal yang punya nama tersendiri di industri kecantikan tanah air.  

"Avoskin fokus pada satu tujuan yaitu membuat produk kecantikan lokal yang terbuat dari bahan alami," tegasnya.

Pencapaian terbaru yang didapat Anugrah Pakerti, yaitu masuk ke dalam daftar 30 Under 30 versi majalah Forbes Indonesia 2020.

BACA JUGAPengusaha Warteg Ini Mampu Raup Omzet Rp 2 Juta/Hari Saat Pandemi

Ia dinilai sebagai pemuda yang menginspirasi untuk milenial saat ini. Bahkan di tahun sebelumnya, Avoskin dianggap sebagai beauty disruptor oleh banyak orang, yaitu sebagai salah satu perusahaan penggerak ekonomi dalam negeri.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co