Dukung Pemulihan Ekonomi, Bank Indonesia Jabar Beri Rekomendasi

11 September 2020 18:40

GenPI.co - Sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi melalui strategi yang berkesinambungan dan tersinergi dengan baik, Bank Indonesia Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan high level meeting (HLM).

Pembahasan strategi untuk mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung khususnya.

BACA JUGATransaksi Mobile Banking BTN Meningkat 30 persen Selama Pandemi

HLM dilakukan di Rumah Dinas Bupati Bandung dengan dihadiri oleh jajaran SKPD terkait, Kamis (10/9/2020).

Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto menyampaikan bahwa secara umum, terdapat 8 Key Issues pemulihan ekonomi Jawa Barat.

Pertama, memperkuat positif mindset terhadap pemulihan ekonomi Jawa Barat.

Kedua, keberimbangan antara ketersediaan pasokan dan permintaan (daya beli masyarakat) yang menjamin keberlangsungan pasar baik secara online maupun offline.

Ketiga, mendorong perbaikan daya beli masyarakat utamanya dengan kelancaran penyaluran bansos serta menggerakkan kembali sektor ekonomi yang men-generate income pengusaha, pekerja, dan masyarakat, 

Keempat, mendorong bergeraknya kembali sektor ekonomi utama.

Kelima, menghidupkan pariwisata yang menjadi sektor berpengaruh luas di perekonomian Jabar, dengan secara terukur dan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan covid-19.

keenam, menjaga kelancaran proyek investasi agar proyek-proyek pembangunan di daerah dapat terus berjalan sesuai rencana.

Ketujuh, membangkitkan dan mendorong pegembangan UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, termasuk di dalamnya sektor ekonomi kreatif.

kedelapan, mempercepat digitalisasi ekonomi baik untuk memenuhi kebutuhan sarana pra sarana transaksi ekonomi semasa pandemi maupun sebagai persiapan untuk fase pasca pandemi.

Sejalan dengan key issues tersebut dan mengacu pada kekuatan struktur ekonomi Kabupaten Bandung, Herawanto membeberkan rekomendasi upaya pemulihan ekonomi Kabupaten Bandung.

Menurut dia, upaya mendorong kembali beroperasinya aktivitas industri pengolahan sangat penting.

"Mengingat andilnya yang sangat besar terhadap perekonomian Kabupaten Bandung, dengan penerapan disiplin protokol kesehatan yang tinggi, terutama untuk industri padat karya," tuturnya.

Selain itu, perlu memberikan prioritas pemulihan terhadap industri yang memiliki dampak ekonomi besar.

Namun, tingkat risiko kesehatan yang rendah hingga sedang seperti industri tekstil dan produk tekstil (TPT) padat modal, serta industri makanan dan minuman.

Untuk industri TPT padat karya (garmen), mengingat biaya operasional terbesarnya adalah upah buruh.

"Perlu dukungan terhadap kebijakan relaksasi UMK (penundaan penyesuaian UMK) sampai kondisi keuangan dan kinerja industri membaik," katanya.

Hal ini dapat membantu pemulihan sektor yang terdampak pandemi covid-19 tersebut. 

Dalam memulihkan sektor lain yang juga terdampak covid-19 yakni pariwisata perlu disusun strategi untuk menggeliatkan kembali sektor ini secara terukur.

Antara lain pembukaan kembali wana wisata alam, budaya, agro, olahraga terpadu dan produk kreatif dengan sasaran turis domestik, yang diiringi dengan penerapan protokol kesehatan yang memadai. 

Sedangkan potensi sektor pertanian Kabupaten Bandung perlu terus dikembangkan, termasuk kopi, bawang merah, hortikultura, stroberi dan jeruk lemon, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Selain itu, peternakan ikan dan domba berpotensi untuk dikembangkan dengan konsep digital integrated farming.

BACA JUGAKondisi Perbankan Saat Ini Lebih Baik dari Krisis 1998 dan 2008

"Pengembangan sektor pertanian akan mendukung terkendalinya inflasi melalui ketersediaan pasokan pangan. Untuk mendukung hal ini, perlu dijaga agar tidak terjadi penurunan nilai tukar petani (NTP)," ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co