Kisah Sukses: Top! Bisnis Pemuda Ganteng Ini Tak Terusik Pandemi

23 September 2020 17:50

GenPI.co - Permasalahan sampah selalu menjadi perhatian, termasuk di dalam negeri. Khususnya di destinasi wisata unggulan, yaitu Bali.

Pada 2019, Bali mengalami masalah dengan meningkatnya volume sampah, terutama di lokasi wisata populer. Kondisi ini membuat wisatawan dan media asing turut memperhatikan masalah tersebut. 

BACA JUGAKisah Sukses Pasangan Muda Ciptakan Cokelat Rasa Yogyakarta

Beruntungnya, salah satu anak muda Bali berkomitmen, dan berupaya mendapatkan solusi atas permasalahan ini. Ia adalah Putu Hermawan. 

Melalui Wedoo Workshop, Putu merintis bisnis itu dengan mengombinasikan kecintaannya pada teknologi dan kepedulian akan isu lingkungan di kampung halamannya. 

Salah satu produk yang dihasilkan adalah mesin yang dapat mengubah sampah menjadi barang yang memiliki nilai.

Produk mesin pengolah sampah dari Wedoo Workshop antara lain, Wood Chipper (penghancur ranting kayu), Organic Waste Mill (mesin pencacah sampah organik), Plastic Crusher (pencacah sampah plastik), Cocopeat atau Cocofiber (pengurai serabut kelapa). 

Mesin pencacah plastik (foto: Wedoo)

Bahkan pihaknya bisa membuat sesuai permintaan konsumennya. 

BACA JUGAWow! Harga Emas Antam Turun Lagi, Cek Rincian 23 September 2020

Selain mengembangkan mesin pengelola sampah, Putu juga menunjukkan kepeduliannya akan kebutuhan udara bersih yang semakin minim, akibat terpapar polusi di Bali seiring dengan meningkatnya kemacetan di pulau tersebut.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Putu memproduksi sepeda dengan memanfaatkan penggunaan material bambu.

"Material bambu merupakan salah satu penyerap getaran terbaik dibanding material lain yang biasa digunakan sebagai rangka sepeda. Namun memproduksi sepeda bambu juga memiliki tantangan tersendiri karena memerlukan proses pengawetan agar tahan lama dan antirayap," ujar Putu melalui webinar.

Proses produksi yang membutuhkan waktu sekitar 50 jam untuk pengerjaan 1 unit sepeda. 

Hasil akhir sepeda bambu dapat berbentuk sepeda kayuh atau sepeda elektrik. 

Selain dalam bentuk sepeda, juga diwujudkan dengan memproduksi motor listrik sebagai alternatif penggunaan skuter berbahan bakar diesel. 

Produksi motor listrik itu masih terbatas, pembuatannya kini masih berdasarkan permintaan. 

Putu juga menceritakan pengalamannya di tengah pandemi covid-19. Ternyata kondisi ini tidak berpengaruh terhadap workshop-nya.

"Saat ini, walaupun di tengah kondisi pandemi, Wedoo Workshop tetap dapat berkembang dengan baik. Masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya lingkungan bersih juga berdampak pada meningkatnya pemesanan mesin pengolah sampah," tambahnya

Konsumen Wedoo sendiri berasal dari hotel, restoran , yayasan, sekolah, Badan Usaha Milik Desa hingga perorangan. 

Weedo juga sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat, seperti dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dan pejabat desa-desa.
Ke depannya Putu dan tim berencana untuk fokus memperkenalkan produk mesin pengelola sampahnya ke seluruh wilayah di Bali, hingga Indonesia. (*)


Tim Wedoo Workshop Bali (foto: Wedoo.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co