GenPI.co - Masa pandemi covid-19 memukul keras para pelaku usaha khususnya di sektor usaha kecil mikro & menengah (UMKM).
Menyikapi hal ini, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk memudahkan para pelaku usaha.
BACA JUGA: Terdampak Pandemi & Sulit Promosi, Kampanye #JagaUMKM Digaungkan
Mulai dari relaksasi pinjaman hingga restrukturisasi dan subsidi bunga kredit.
Di samping itu, kini UMKM juga perlu untuk mendapatkan modal bisnis untuk kembali bangkit dari kerugian akibat pandemi.
Di bawah para pelaku usaha rintisan dari Janji Jiwa dan Modal Rakyat membagikan 3 kiat yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pendanaan. Apa saja?
1. Tentukan Model Bisnis yang Tepat
Menurut Billy Kurniawan, mendirikan brand Janji Jiwa merupakan perwujudan passion yang ia miliki di dunia kopi Indonesia.
Sebelum memulai Janji Jiwa, Billy sempat merasakan naik turun dinamika wirausaha dengan 9 bisnis lain yang sebelumnya pernah ia rintis.
Di tahun 2018, layanan food delivery baru menanjak, ia merasa ini adalah peluang pasar baru di mana konsumen akan memilih membeli produk berdasarkan reachability.
"Jadi opportunity dan timingnya kami rasa sangat tepat,” kata Billy dalam webinar “Why Some Business Success and the Others Failed?” belum lama ini.
Belajar dari banyak kesalahan di bisnis-bisnis terdahulu, di tahun 2017-2018 Billy mulai merintis Janji Jiwa.
Di tahun 2018 itu pula, layanan pesan-antar makanan secara daring dan food aggregator mulai bermunculan.
2. Membuat Pencatatan Keuangan
Strategi kedua ini merupakan yang paling krusial jika UMKM atau bisnis apapun ingin dilirik oleh investor atau pemberi pinjaman.
Menurut Wafa Taftazani, co-founder Modal Rakyat telah menyalurkan miliaran dana modal untuk banyak UMKM di Indonesia dengan syarat pencatatan keuangan yang baik dan histori keuangan yang sehat.
Modal Rakyat (modalrakyat.id) adalah marketplace dengan layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi yang mempertemukan pendana dengan peminjam (UMKM).
“Saat mendirikan Modal Rakyat pada 2017 lalu, kita berangkat dari masalah permodalan untuk UMKM yang ternyata adalah salah satu kunci permasalahan untuk merintis atau mengekspansi bisnis di Indonesia," ujarnya.
Dampaknya pun cukup besar yakni banyak UMKM yang tidak bisa mengembangkan potensinya, atau menunda ekspansi bisnisnya.
Dalam fase apapun bisnis pasti akan tetap membutuhkan permodalan.
Secara singkat solusi permodalan yang diberikan oleh Modal Rakyat mencakup kebutuhan permodalan jangka pendek (project financing), permodalan jangka menengah dan panjang (working capital).
3. Disiplin Mengelola Keuangan
Untuk membuat pencatatan keuangan yang sehat, baik Billy dan Wafa sepakat untuk jangan pernah mencampuri keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi.
Caranya adalah dengan memastikan perusahaan memiliki badan usaha agar pencatatan keuangan menjadi terpusat.
Kemudian jika memungkinkan, rekrutlah personil keuangan yang jujur dan dapat diandalkan.
Namun sebagai pemilik usaha, pastikan Anda juga mengerti akan konsep keuangan.
Profit yang didapat harus disimpan untuk diinvestasikan kembali menjadi modal usaha (capital expenditure) agar bisnis bertumbuh dan sustainable.
Di sinilah pengetahuan cashflow management menjadi sangat penting bagi pemilik bisnis.
BACA JUGA: UMKM Tangguh Mampu Bangkitkan Gairah Ekonomi di Tengah Pandemi
Laporan arus kas ini harus dibandingkan setiap bulannya agar pelaku usaha dapat me-review pertumbuhan bisnisnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News