Kisah Sukses Andani, dari Engineer Minyak Beralih ke Fesyen

29 Oktober 2020 11:36

GenPI.co - Berkarier sebagai engineering di industri perminyakan, rupanya membuat Andani Agni Putri merasa jenuh. 

Dia mengungkapkan rasa malas ketika menjalani rutinitas yang dianggap monoton dan beralih melakoni bisnis di bidang fesyen, yakni menjadi Brand Founder NONA.

BACA JUGAAwalnya Bisnis Jastip Usaha Sampingan, Kini Sudah Tembus Papua

Andani pun tak mau berlama-lama menikmati kejenuhan tersebut, hingga akhirnya dia mencari kegiatan di luar kantor. 

“Pada pertengahan tahun 2016, saya melewati sebuah sekolah fesyen di Jakarta Selatan, dan mendaftarkan diri di sekolah tersebut,” ungkap Andani saat dihubungi GenPI.co, Selasa, (27/10/2020).

Saat dia mendaftarkan diri dan masuk di sekolah tersebut, api semangatnya mulai tersulut.

“Saya kembali menemukan api dan semangat saya setelah masuk kelas fesyen dan mengetahui bahwa fashion design tidak hanya estetika, tapi banyak teknik-teknik yang membutuhkan logika dan perhitungan dalam pembuatannya,” paparnya. 

Kendati demikian, dia pun mendapatkan sejumlah tantangan yang sulit dihadapi. 

BACA JUGAKisah Sukses Farida Achmad Besarkan Bisnis Event Organizer

“Mencari suara saya dalam fesyen itu ternyata jadi tantangan terbesar,” katanya. 

Pasalnya, sebagai seorang engineer dia selalu memikirkan aspek fungsional dalam setiap rancangan. 

Dia juga terinspirasi dengan panasnya kota Jakarta dan menemukan bahwa loose fashion (atau pakaian yang jatuhnya longgar) agar lebih nyaman digunakan untuk kegiatan sehari-hari. 

Tidak hanya itu, Andani juga mendapatkan ide airy concept yang membuat angin lebih terasa ketika menggunakan baju tersebut. 

Ide brilliannya itu pun tidak berhenti sampai di situ, lantas Andani pun harus bisa membuat konsep loose wear menjadi sesuatu yang modis. 

“Saya selalu memikirkan bagaimana caranya pakaian rancangan saya cantik digunakan untuk wanita bertubuh kecil hingga untuk wanita dengan tubuh lebih berisi. Semacam konsep One for All,” ungkapnya. 

Namun, semua itu bukan suatu hal yang mudah, karena persaingan di industri fesyen bergerak begitu cepat. Kemampuan adaptasi dan membaca peluang merupakan kunci. 

Terlebih dengan adanya teknologi, semua orang seolah diberikan kemudahan untuk memulai usaha hingga menciptakan produk. 

“Jadi yang dapat menjadikan sebuah brand sukses atau tidak adalah dua kemampuan tersebut. Tidak ada desainer genius yang selalu dapat tepat dalam memprediksi tren dan speed to market,” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co