GenPI.co - Sebanyak 25 pemuda dengan wirausaha berbasis masjid diberdayakan Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) dalam program ISYEFpreneur.
Program tersebut adalah sama antara ISYEF dengan Bank Indonesia, Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
BACA JUGA: Awalnya Hobi Makan Steak, Chef Afit Kini Sukses dengan Holycow
Chairman ISYEF Atras Mafazi mengatakan, pihaknya ingin mengoptimalkan potensi UMKM yang lahir dari masjid, yang digerakkan oleh anak - anak muda yang beraktivitas di seputaran masjid.
“Di Indonesia, ada sekitar 800 ribu masjid. Jika satu masjid ada satu UMKM yang lahir, maka begitu besar impact yang lahir dari UMKM,” ucapnya.
Dalam program SYEFpreneur, sebanyak 177 proposal yang diterima. Kemudian, panitian melakukan penyaring dan 25 proposal usaha dari 25 komunitas masjid dinyatakan lolos kualifikasi.
Proposal usaha pun beragam, mulai dari usaha makanan dan minuman, layanan ojek online, hingga layanan belajar mengaji berbasis aplikasi.
Ada pula layanan teknologi edukasi atau yang lazim dikenal dengan istilah edu-tech.
Komunitas masjid dari proposal usaha terpilih ini telah mendapatkan mentoring alias bimbingan mulai tanggal 24 September hingga 25 Oktober 2020.
Tahap akhir seleksi pun telah dilakukan. Mereka yang melewati proses ini lanjutan untuk mendapat kesempatan mendapat ‘Berkah Syariah’ yang nilai totalnya mencapai Rp 225 juta rupiah.
BACA JUGA: Kisah Sukses Kukuh Pribadi Bangun Ben Dina Hills Purbalingga
Proses seleksi lanjutan ini kemudian memutuskan Warung Berkah Slawi sebagai juara pertama dan mendapat ‘Berkah Syariah’ senilai Rp 100 juta.
Sementara, juara kedua diperoleh Ar-Rahmah Mart dari Surabaya dan predikat juara ketiga diperoleh Kopi Masjid dari Medan. Masing - masing memperoleh ‘Berkah Syariah’ senilai Rp 75 juta dan Rp 50 juta.
ISYEFpreneur juga memberikan hadiah favorit kepada aplikasi Mau Ngaji yang berasal dari Jakarta.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News