Dari Pelatih Muay Thai ke Kuliner, Kini Sukses Usaha Cuanki

14 November 2020 13:10

GenPI.co - Menjadi seorang pengusaha sukses bukan sekadar niat dan pintar melihat sebuah peluang saja, tetapi juga wajib berani bertindak serta mengambil risiko. 

Semua faktor itu ada dalam diri seorang pelatih muay thai bernama Imam Setiadi.

BACA JUGAKetan Susu Kemayoran Berjaya, Agus Salim Ungkap Kisah Suksesnya

Efek pandemi covid-19 membuat Atep, sapaan akrab Imam, harus menutup tempat berlatih demi mencegah penyebaran virus corona. 

Alhasil mata pencariannya hilang. Namun, ia tidak berdiam diri saja.

Atep memutuskan membuat usaha kuliner yang sebenarnya asing baginya. 

Lewat kuliner cuanki khas Bandung. ia menaruh asa untuk memutar roda perekonomian di tengah pandemi.

Untuk itu, ia pun menggandeng rekannya bernama Adityo Putra Wibawa untuk bereksperimen membuat olahan cuanki yang lezat dan berkarakter.

Jadi lah menu cuanki tetelan dengan tempat usaha bernama "Cuanki Lekker" di Jalan Lengkong Kecil nomor 26, Bandung, Jawa Barat.

Ia pun mengemukakan alasannya memilih bisnis kuliner.

BACA JUGAYasa Paramita Singgih jadi Pengusaha Sukses Karena Hoki

"Memilih usaha kuliner, karena semua orang butuh makan," jelasnya.

Imam Setiadi menjual cuanki yang lezat, tetapi dijual dengan harga terjangkau.Harga cuanki dibanderol mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu saja.

"Rasa kelas atas, harga kelas bawah. Karena target pasar kami menengah ke bawah," jelasnya.

Bagi pria dengan tubuh bertato itu, menyebutkan melatih muay thai dan usaha kuliner sangat berbeda cara pengelolaan bisnisnya.

Jika menjadi pelatih menekankan kepada seseorang mengikuti ideologinya, tetapi menjadi pengusaha wajib menerima kritik konsumen.

"Passion saya tetap pada muay thai, tetapi lewat bisnis cuanki saya memiliki target dapat mengembangkan pasar lebih luas," jelasnya.

Usaha yang kini ia geluti dalam satu hari bisa memperoleh penghasilan Rp 700 ribu sampai Rp 900 ribu. 

Cuanki Lekker kini kuliner ternama, dan menjadi salah satu tujuan tempat santapan lezat dan khas Bandung. 

Penghasilan itu sudah cukup lumayan, saat tingkat belanja masyarakat terbilang rendah di tengah pandemi.

"Kami buka dari jam 4 sore hingga jam 1 malam setiap harinya," tutupnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co