GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat menembus 5.600, tidak mampu mempertahankan level psikologis tersebut hingga penutupan perdagangan..
IHSG pada penutupan perdagangan Jumat (20/11/2020) sebaliknya malah turun 22,4 poin atau 0,4 persen menjadi 5.571,66.
BACA JUGA: Logam Mulia Dunia Turun 3 Hari Tanpa Putus, Harga Emas Antam?
Gerak IHSG:
20 November: 5.571
19 November: 5.594
18 November: 5.557
17 November: 5.529
16 November: 5.494
Adapun IHSG melemah di saat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) pada hari ini, yaitu sebesar Rp 449 miliar
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengemukakan pelemahan IHSG dipengaruhi sejumlah hal.
“(Pertama), profit taking terjadi setelah euforia penetapan BI 7DRR yang diturunkan sebesar 25 bps demi meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Nafan kepada GenPI.co, Jumat (20/11/2020).
Diketahui, pada Kamis (19/11/2020), Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen.
Kedua, belum terdapat data makroekonomi global yang memberikan high positive market impact pada hari ini.
“(Ketiga), profit taking juga terjadi setelah market euforia pada hasil pengumuman current account Q3 (kuartal III/2020) yang berhasil mengalami surplus sebesar USD 1 miliar, melampaui ekspektasi pasar,” ujar Nafan.
BACA JUGA: Kisah Sukses Parasian Bisnis Kedai Kopi, Omzetnya Bikin Melongo
Berikut pergerakan saham LQ 45 yang harganya paling melejit (top gainers) dan menjadi jawara hari ini, dan saham top loser pada penutupan perdagangan Jumat (20/11/2020):
Saham top gainer (rupiah/saham, persentase kenaikan):
PGAS 1.405, +3,69
INTP 14.400, +2,13
SMGR 11.350, +1,79
TLKM 3.220, +1,58
AKRA 2.950, +1,37
Saham top loser (rupiah/saham, persentase penurunan):
ACES 1.635, -3,25
WIKA 1.425, -3,06
INCO 4.560, -2,77
BTPS 4.100 -2,61
ICBP 10.100, -2,42 (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News