Istri Ridwan Kamil Beri Kunci Sukses Berwirausaha Meski Pandemi

25 November 2020 11:50

GenPI.co - Para pelaku UMKM dapat mengambil peluang dari sektor kuliner dan pertanian yang terbukti meski pandemi tetap hidup bahkan berkembang pesat.

Ini tidak lepas dari gaya hidup masyarakat di tengah wabah virus yang cenderung berbelanja makanan secara daring. 

BACA JUGAEkonomi Digital Jadi Arus Utama, 64 Juta UMKM Beralih ke Online

Menurut Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, dalam kondisi apa pun masyarakat membutuhkan makan sehingga industri kuliner tidak akan pernah mati.

"Makanan itu kebutuhan primer yang akan didahulukan dibanding kebutuhan lainnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (24/11/2020).

Selain kuliner, bidang pertanian pun memiliki prospek cerah. Pandemi telah memunculkan budaya baru di masyarakat yakni urban farming.

"Orang sekarang lebih senang menghasilkan bahan makanan sendiri di rumah tanpa keluar rumah dan mengeluarkan uang belanja," tuturnya.

Bidang kesehatan pun menurutnya layak untuk dicoba pelaku UMKM. Wabah rupanya telah membawa kembali kesadaran masyarakat pentingnya menjaga kesehatan.

Produk-produk kesehatan modern dan tradisional seperti jamu, herbal, dan rempah akan menjadi tren mendatang. 

Atalia berpendapat, UMKM dapat lebih berkembang jika misalnya pandai memanfaatkan internet dan teknologi digital dalam promosi, pemasaran, dan penjualan. 

Dia memberikan kunci keberhasilan berwirausaha saat pandemi.

Menurut Atalia, kunci UMKM berhasil harus memiliki rasa percaya diri, memperluas jaringan pasar, kreatif, inovatif, terbuka untuk informasi, berpikir positif, telaten, sabar.

”Serta kemauan keras dan siap ambil risiko," imbuh Atalia.

Tidak kalah penting, pelaku UMKM juga harus jeli dalam menentukan produk yang akan dijual.

“Produknya harus dibutuhkan disukai dan diketahui masyarakat,” katanya.  

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar mencatat, saat ini sebanyak 58.263 UMKM di seluruh Jabar terdampak oleh covid-19.

Paling tinggi berada di Kabupaten Tasikmalaya disusul Kabupaten Ciamis. 

UMKM terdampak di dua daerah ini kebanyakan bergerak di bidang kerajinan.

Di tengah resesi ekonomi, daya beli masyarakat turun dan cenderung menabung dan mengeluarkan uang untuk hal-hal pokok.

BACA JUGAKeren! Masker Kain UMKM Kini Bisa Dibeli Lewat Vending Machine

"Karena mereka mengutamakan lebih banyak ke produk kerajinan yang bukan kebutuhan primer," ucap Atalia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co