GenPI.co - Mengenal potensi diri, menjadi salah satu modal untuk sukses menjalankan bisnis.
Hal itu dirasakan oleh Aprilia Sharon, yang memiliki kemampuan untuk membuat makanan.
BACA JUGA: Pedagang Satai Tampan, Nih Kisah Bisnis Luthdy Putro Wibowo
Aprilia sebelumnya bekerja di salah satu resto dimsum. Di tempat ini, kemampauannya meracik makanan makin terasah.
Awalnya hanya iseng, kini ia telah meluncurkan produk makanan dengan brand sendiri, yakni san.kuotie.
Brand san.kuotie tidak ia jalani sendirian, ia bekerja sama dengan kekasihnya, Bangun Satrio.
Pilihan keduanya adalah membuat produk makanan kuotie, yang masih “satu keluarga” dengan dimsum.
Nama san.kuotie sendiri diambil dari san yang artinya angka tiga dalam Bahasa Mandarin, dan kuotie adalah produk jualannya.
Pemilihan angka tiga sendiri diambil dari angka ulang tahun Sharon, dan berharap menjadi angka keberuntungannya.
Keunggulan produk ini dari produk lain yakni selalu diproduksi berdasarkan pesanan, sehingga tidak melakukan stok atau proses frozen.
Sharon bercerita menjalankan usaha dengan konsep tersebut, memang menghadapi sejumlah kendala.
BACA JUGA: Profesi Influencer Marak, Wanita Ini Gercep Ambil Kesempatan
Hal yang cukup menyulitkan ketika bahan baku mengalami kenaikan harga. Walau begitu ia senang menjalani bisnis ini, karena pesanan terus mengalir.
"Proses pembuatannya cukup mudah. Kami juga menggunakan resep buatan sendiri, agar memiliki cita rasa yang khas. Kami juga membeli bahan baku ke pasar, (sehingga mendapat yang) fresh," jelas Sharon kepada GenPI.co, Rabu (25/11/2020).
Sharon mengungkapkan usaha yang dijalaninya selama pandemi ini, mendapatkan hasil yang lebih dari ia bayangkan.
Balik modal pun sudah ia dapatkan secara cepat, karena tingginya permintaan konsumen.
Kuotie yang ia jual memiliki dua varian yakni ayam yakni panggang dan goreng, masing-masing dibanderol harga Rp7000.
Sampai saat ini san.kuotie masih di jual secara online melalui Instagram dan WhatsApp.
Sistem pembeliannya pun melalui pre order (PO). Biasanya Sharon melakukan PO setiap Rabu sampai Jumat, sedangkan untuk pengiriman dilakukan pada hari Minggu.
Ia berharap ke depannya akan memiliki tempat produksi sendiri untuk san.kuotie, agar bisa mengolah kuotie setiap hari. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News