GenPI.co - Pandemi covid-19 memiliki dampak di hampir semua sektor kehidupan, mulai dari sosial hingga ekonomi.
Namun, ternyata pandemi tak mengubah bisnis usaha perancang busana, Wignyo Rahadi.
BACA JUGA: Elegannya Kain Tenun Nusantara Rancangan Wignyo Rahadi
Dia sudah bergelut di dunia fesyen, terutama kerajinan tenun, sejak tahun 1995.
Wignyo lalu memperdalam pengetahuan teknik Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) pada 2000. Setelah itu, dia mendirikian usaha Tenun Gaya di Sukabumi, Jawa Barat.
Selama pandemi, ia mengaku masih sibuk merancang baju bersama para pengrajin tenun serta melakukan fashion show.
"Bahkan, sebulan bisa dua hingga tiga kali diselenggarakan," kata Wignyo dalam acara 20 Tahun Wignyo Rahadi Berkarya, Kamis (17/12/2020).
Acara tersebut diselenggarakan di Butik Tenun Gaya, Cipete, Jakarta Selatan.
Selain itu, dia sempat berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia untuk melakukan kegiatan sosial selama masa pandemi.
"Maret kemarin saya ke Sukabumi untuk membagikan masker secara gratis ke warga sekitar pusat kerajinan," ungkapnya.
Wignyo mengaku masker tersebut dibuat menggunakan kain perca dari pembuatan busana untuk usahanya.
BACA JUGA: Rancang Baju untuk SBY, Wignyo Rahadi Bawa Tenun Naik Kelas
"Ini sebagai bentuk sustainability dari usaha saya, agar semua bahan dapat terpakai dan tidak dibuang begitulah saja. Bahkan, sudah ada beberapa koleksi khusus yang dirancang dengan potongan kain sisa produksi," akunya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News