Sejak SMA, Kisah Sukses Evianti Bisnis Bahan Kerajinan Tangan

12 Februari 2021 09:50

GenPI.co - Memilih prospek jangka panjang dan pangsa pasar merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh setiap orang, yang ingin membuka usaha baru.

Hal tersebut juga dilakukan oleh Evianti dalam membuka usaha bahan kerajinan tangan, evitacraft, pada 2010.

BACA JUGABerusaha Bangkit, Dimas Buka Usaha Bubur Ayam dan Kopi

“Aku mulai usaha evitacraft pada 2010, saat masih di bangku SMA. Platform yang kupakai itu Facebook dan Instagram. Tapi akun Facebook itu sempat diretas, jadi aku sampai buat dua akun bisnis,” katanya kepada GenPI.co, belum lama ini.

Evianti mengaku bahwa bisnisnya laku keras, karena masyarakat dan perajin yang mencari bahan baku untuk membuat kerajinan tangan.

“Sejak awal memang aku lihat bidang ini berpeluang jangka panjang. Karena, makin banyak orang tiap tahunnya, akan semakin banyak kreativitas yang tumbuh,” paparnya.

Menurutnya, barang yang dia jual menjangkau berbagai lapisan generasi masyarakat, baik orang tua hingga anak muda.

“Apalagi saat pandemi covid-19 ini, banyak orang yang mulai kembali mengasah kreativitasnya di rumah. Mulai dari bros dagu hijab, tuspin hias, sandal, aksesoris rambut, hingga strap, dan konektor masker,” ujarnya.

BACA JUGARezeki Wedang Uwuh, Keluarga Tegal Ini Siapkan Bisnis 3 Generasi

Alumnus Universitas Airlangga itu meyakini bahwa kualitas barang, pelayanan, dan patokan harga produk yang tak terlalu tinggi merupakan daya jual yang tinggi dari usaha miliknya.

“Aku selalu melayani complain pelanggan terkait kerusakan barang atau pesanan yang tak sesuai. Aku juga tak mematok untung besar, jadi harganya masih sangat sesuai dengan kantong pelanggan,” akunya.

Sepinya minat pelanggan sempat dialami Evianti selama berbisnis, terutama pada masa awal pandemi. 

Namun, karena kepercayaan pelanggan yang tinggi, order barang pun masih bisa berjalan tanpa harus menutup usaha.

“Selain itu, sebenarnya aku juga kekurangan tenaga kerja. Selama pandemi ini, yang jalani bisnis hanya aku, kakak, dan mama,”  ujarnya. 

Padahal, ia dan keluarga juga punya kesibukan lain, sehingga masih agak kerepotan. 

“Pernah waktu itu ada 30 orderan sehari, yang akhirnya jadi terlambat mengirim barang,” jelasnya.

Evianti pun memberikan beberapa tips bagi para pengusaha yang baru merintis bisnisnya. 

Menurutnya, hal terpenting dalam memulai dan menjalankan usaha adalah niat, konsistensi, dan kemampuan melihat peluang bidang usaha ke depannya.

“Selain itu, modal juga harus mencukupi. Terapkan juga pemikiran untuk merintis bisnis tanpa harus mengambil untung terlalu tinggi, yang penting cari konsumen yang setia. Lalu, terus kembangkan ide dan pemikiran baru agar bisnis bisa terus sukses bertahan,” paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co