Tak Hanya Bisnis, Wanita Cantik Ini Berdayakan Petani Vanila

13 Februari 2021 07:36

GenPI.co - Berbisnis sekaligus memberdayakan petani vanilla bukan sebuah perkara gampang. 

Namun, Lidya Angelina Rinaldi, pebisnis produk ekstrak vanilla La Dame in Vanilla ini berhasil melakukannya. 

BACA JUGAAnak Kampus Bisnis Kedai Kopi, Pelanggannya Kebanyakan Mahasiswa

Berkat dia, petani vanila di Indonesia yang sempat mati suri kini hidup kembali.

Wanita yang akrab dipanggil Lidya ini, mulanya punya hobi baking. Hobinya tersebut yang membawanya terjun menggeluti bisnis vanila. 

"Setelah riset sana-sini, saya menemukan Indonesia adalah salah satu penghasil vanila terbesar di dunia. Sayangnya petani vanila mati suri ,karena minimnya permintaan,” ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (11/2/2021).

Lidya memulai bisnis pada 2015. Saat itu, produksi vanila Indonesia berada di titik terendah. 

Padahal dia mengaku harus menemukan sumber bahan baku produksi, karena produk di supermarket tak lagi bisa membendung permintaan konsumen.

BACA JUGASejak SMA, Kisah Sukses Evianti Bisnis Bahan Kerajinan Tangan

"Akhirnya sempat naik-turun gunung untuk mencari petani yang pernah menanam (vanila)," ujar Lidya.

Singkat cerita, Lidya berhasil melakukan pendekatan dengan para petani dan minta untuk menanam vanilla kembali. Bahkan, saat ini La Dame in Vanilla sudah bermitra dengan cukup banyak petani dari berbagai daerah. 

Mulai dari petani asal Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Medan, Manado, dan Papua.

"Vanila Indonesia dulunya kebanyakan diekspor. Padahal kita adalah konsumen terbesar produk artifisial. Makanya melalui La Dame in Vanilla, kami mau orang Indonesia mencicipi hasil bumi sendiri," tutur Lidya.

Menurut Lidya vanila, merupakan salah satu bahan esensial tak terlihat. Dalam pemilihannya, mereka memiliki standar spesifikasi tersendiri bagi setiap produk. 

Dalam menjalani bisnis ini Lidya mengaku tak pernah jenuh. Sebab, bisnis ini sudah menjadi passion baginya. 

“Ada saatnya pada bisnis kami mengalami kerugian dan ditipu, tapi itu merupakan salah satu risiko bisnis,” paparnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co