GenPI.co - Selalu ada kisah-kisah tersembunyi di balik perjalanan bisnis.
Kesuksesan hanya terlihat di luar, di baliknya mungkin penuh dengan air mata dan perjuangan.
BACA JUGA: Usaha Angkringan Pemuda Ini Cuannya Menggoda Banget
Riri, begitu ia biasa disapa, menceritakan kisah awal mula bisnis Riphy Coffee Roastery miliknya. Bisnis yang dimulainya sejak 2014 itu telah berganti tempat hingga tiga kali.
Bukan karena tidak mendapat pelanggan, melainkan karena ada gangguan dari pihak luar.
Di lokasi pertamanya sekitar Jalan Bugisan, Yogyakarta, kafe miliknya mendadak mendapat lemparan batu, entah dari siapa.
BACA JUGA: Bermodal Jiwa Sosial, Sepudin Sukses Bisnis Olah Limbah Plastik
“Awalnya biasa saja, tetapi atap kafe sampai bolong. Kami mulai khawatir jika kejadian itu terulang dan mengenai pelanggan,” ujar Riri kepada GenPI.co Rabu (24/2/2021).
Usut punya usut, itu adalah kelakuan oknum tetangga yang mungkin tidak suka dengan bisnisnya. Riri memilih menghindari konflik, dia pun memutuskan pindah kedai.
Lokasi kedua, di sekitar Jalan Wates Km 3, Yogyakarta, aksi serupa juga dialaminya. Riri yang sudah menyewa untuk empat tahun pun akhirnya harus minggat pada tahun pertama.
Kali ini, gangguan datang dari oknum preman lokal yang mencolek kedai miliknya. Telisik punya telisik, lokasi kedai miliknya disukai dan sedang diincar oleh pengusaha lain.
“Tempat ramai itu nggak selalu laku dan tenang. Makanya kami cari tempat yang sepi. Kami yakin rezeki selalu mengalir,” katanya.
Di tempat ketiganya ini, Riri menemui kenyamanannya. Tempatnya di sekitar Jalan Peleman, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta.
Setelah mendapat tempat yang cukup banyak diusik, kini Riri seolah mendapat berkah dari Tuhan.
Si Pemilik toko yang tadinya meminta langsung kontrak empat tahun, tiba-tiba memperbolehkan dirinya membuka toko.
“Padahal uang yang dari tempat kedua itu belum dikembalikan. Saya sudah ikhlas sebenarnya, kalau tempat ketiga ini juga akan dilepas buat orang lain. Namun, tiba-tiba yang punya ini berubah pikiran,” katanya.
Lokasinya yang dekat dengan Gerbang UMY Yogyakarta itu masih bertahan hingga sekarang.
Meski sering berpindah-pindah tempat, kedai Riphy ini punya pelanggan tetap. Pelanggannya bahkan dibilang loyal dan datang dari tempat yang jauh dari tempat tersebut.
Riri memang menjadikan kedai kopinya ini bukan sekadar menikmati secangkir minuman. Namun, lebih dari itu.
“Kalau ada orang yang baru datang ke sini, Mas. Mungkin akan mengira mereka semua teman saya. Padahal, mereka pelanggan asli yang dulunya saya pun tidak kenal,” ujarnya.
Ya, Riri memang menganggap pelanggannya seorang teman atau bahkan keluarga. Setiap pelanggan yang datang selalu diajaknya bertukar pikiran atau pun mengobrol banyak hal.
Kedai Riphy Coffee Roastery (foto: Dok. Riri)
Pendekatan ini yang membuat kedainya selalu jadi incaran warga Yogya.
Riri bercerita, pernah suatu ketika pelanggannya yang dulu tinggal di Yogya kini sudah kembali pulang ke kampung halamannya. Lalu, saat sedang berada di kota ini lagi, pelanggan itu pun menyempatkan diri untuk menengok kedainya.
“Saya pun kadang heran, padahal tempatnya cukup kecil, tetapi mereka betah lama-lama di sini. Mungkin selain kopi, ada feel lain yang sudah mereka taruh di sini,” katanya.
Soal menu, Riphy mengandalkan seduhan kopi manual. Salah satu yang cukup spesial ialah Cold Brew Handal.
Nama Cold Brew Handal ini sebenarnya merupakan satire dari orang-orang yang memandang rendah dirinya.
Namun, pandangan rendah kepada dirinya tidak menyurutkan niatnya untuk belajar di dunia kopi dan roaster kopi.
Riri mengaku tak ingin terburu-buru dalam berbisnis. Tumbuh kembang bisnisnya biarlah terjadi secara alami sesuai dengan jumlah pengunjung di kedainya.
“Namun, kalau suatu saat ini jadi besar, saya akan membuat nama baru. Biarlah Riphy tetap seperti ini, kecil, dan menjadi tempat yang hangat buat semua orang,” kata Riri.
Di kedai ini, Riri bukan hanya menjual kopi, tetapi juga menerima roasting kopi.(*)
Kedai Riphy Coffee Roastery (foto: Dok. Riri)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News