GenPI.co - Harga kripto Bitcoin (BTC) berfluktuasi, setelah sempat menyentuh USD 60.000.
Dikutip dari laman coinvestasi, Bitcoin menyentuh harga tertingginya sepanjang masa yakni di USD 67.000 pada April 2021.
Meski belum kembali menembus level tersebut kembali, sejumlah pihak ada yang meyakini jika Bitcoin bahkan bisa menjebol harga di USD 100.000 di akhir 2021.
Seberapa besar peluangnya?
Dilansir dari laman coinvestasi menyebutkan, ada banyak faktor yang memengaruhi kenaikan harga Bitcoin setiap tahunnya.
Dijelaskan pada tahun ini, sentimen yang banyak memengaruhi gerak Bitcoin adalah sikap China.
China sepertinya akan terus menentang kripto selamanya, dan tahun ini dengan sikap yang dirasakan lebih keras.
“Dengan tantangan tersebut, apakah Bitcoin berhasil mencapai targetnya, yaitu $100.000 di akhir tahun? Jawabannya, tetap ada kemungkinan,” tulis coinvestasi, Senin (4/10/2021).
Satu tahun lalu, Bitcoin hanya diperdagangkan di harga USD 10.500.
Pada akhir 2020 Bitcoin menjadi USD 29.000 atau mengalami lonjakan 175 persen.
Saat ini, harga Bitcoin berdiri di kisaran USD 50.000.
“Jika ingin mencapai USD 100.000 pada akhir Desember, itu berarti nilainya hanya perlu naik kisaran 100 persen, lebih rendah dari tahun lalu,” tulis coinvestasi.
Selain China, topik seputar rencana Komisi Sekuritas Amerika Serikat (SEC) yang akan menyetujui Bitcoin ETF juga selalu menjadi perbincangan hangat dalam setahun belakangan.
Terdapat puluhan analis yang menilai, jika kinerja Bitcoin sudah cukup memadai apabila disetujui dan didanai untuk diperdagangkan di bursa Bitcoin.
Jadi jika China sepertinya akan terus menentang ruang kripto, ada negara lain yang memberi dukunga.
Amerika Serikat, selaku negara trend center lainnya telah menegaskan jika mereka tidak akan menempuh jalan yang sama, yang berdampak positif pada pasar. (*/coinvestasi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News