GenPI.co - Harga Bitcoin di USD 67.016,50 dolar AS yang tersentuh pada 20 Oktober 2021 telah terlewati.
Karena harganya memelesat pada Selasa (9/11), dan Bitcoin menyentuh USD 68.248.
Dipantau dari laman coinmarketcap, Sabtu (13/11), pukul 17.05 WIB, harga Bitcoin melemah 0,56 persen (24 jam perdagangan), menjadi USD 63.378.
Dilansir dari laman coinvestasi, disebutkan meningkatnya inflasi di Amerika Serikat (AS), serta kekhawatiran berlebihan akan sentimen negatif yang disebabkan oleh kondisi penurunan Evergrande, sepertinya menjadi salah satu alasan mengapa harga Bitcoin turun.
Namun, sebagian besar analis, melihat penurunan tersebut sebagai repetisi ulang yang memang dibutuhkan.
Volatilitas sebutannya. Hal semacam ini biasa dilakukan pada pasar kripto, seperti aksi jual pada 11 November 2021.uta.
Dikemukakan, data yang dilansir dari TradingView menunjukkan, setelah alami penurunan hingga ke level USD 62.800, harga Bitcoin berhasil naik kembali di kisaran USD 65.000.
Nunya Bizniz pun ikut memberikan analisisnya.
Menurut sang analis, aksi harga Bitcoin selama beberapa hari terakhir jika ditinjau berdasarkan kinerja masa lalunya, hanya akan bertahan sementara. Kasus semacam ini sering terjadi.
Analis lain mengatakan, Bitcoin sedang dalam proses repetisi ulang dan itu memang diperlukan.
Sementara itu, Analis GalaxyBTC mem-posting sebuah grafik yang menguraikan sebuah kemungkinan untuk harga Bitcoin yang mencapai USD 75.000 dalam jangka pendek. Artinya masih optimistis pada kelanjutan peningkatan harga Bitcoin.
Menurut dia, repetisi ulang kemarin atau terjadinya koreksi harga memang diperlukan untuk melanjutkan kenaikan harga secara sehat. (*/coinvestasi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News