GenPI.co - Harga Bitcoin mengalami terjun bebas pada perdagangan Minggu (28/11) 09.05 WIB, diangka USD 54373 atau sekitra Rp 780 jutaan. Padahal pada dua pekan sebelumnya, bitcoin menembus Rp 940 juta.
Di kelompok 10 uang kripto terbesar lainnya, harga Ethereum (terbesar kedua) turun 9,37% menjadi USD 4.087,07. Harga uang kripto Binance Coin (terbesar ketiga) turun 9,62% menjadi USD 589,58.
Harga uang kripto Tether (terbesar keempat) turun 0,01% menjadi USD 1. Harga uang kripto Solana (terbesar kelima) turun 6,99% menjadi USD 193,90.
Harga uang kripto Dogecoin yang sempat populer dan kini menjadi terbesar ke-10, turun 7,53% menjadi USD 0,204.
Harga uang kripto lain yang pernah trending, Shiba Inu, merosot 6,08% menjadi USD 0,00003879. Penurunan harga Shiba Inu menjadikan uang kripto ini terlempar dari 10 besar, sehingga duduk di peringkat 12.
Penyebab turunnya harga uang kripto seperti Bitcoin disinyalir berhubungan dengan kemunculan varian baru Covid-19 di Benua Afrika.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan ditemukannya varian B.1.1.529 yang mengandung lebih dari 30 mutasi. Sejumlah negara dilaporkan sudah menangguhkan penerbangan ke wilayah Afrika.
"Investor berupaya mengurangi exposure mereka terhadap ketidakpastian terkait efek varian baru Covid terhadap ekonomi dan pasar keuangan," ujar Farah Mourad, senior market analyst di XTB Crypto.
Selain itu, penyebab harga bitcoin lengser dikarenakan pemerintah India rencana umengeluarkan undang-undang yang melarang sebagian besar cryptocurrency. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News