Ini Dia Biang Keladi Harga Kripto Terjun Bebas

10 Desember 2021 16:20

GenPI.co - Pasar uang kripto dalam pekan ini terjun bebas diperdagangan. Yang menjadi biang keladinya adalah Federal Reserve (The Fed).

Kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) yang bikin investor panik dan melepas aset kripto.

Laporan Forbes penurunan ini terjadi hanya dalam waktu dua hari saja. Pada hari Kamis (2/12) nilai Bitcoin menurun lebih dari 9 persen.

BACA JUGA:  Suara Lantang Gatot Nurmantyo, Indonesia Dalam Bahaya

Saat itu harganya berada di level USD 51.000/koin, dan tercatat sebagai yang terendah dalam dua bulan terakhir.

Bitcoin pernah berada dalam rekor tertinggi yakni pada 10 November 2021 lalu dengan harga USD 68.789,63. Jika dilihat dari harga tersebut, artinya Bitcoin sudah turun sebanyak 25 persen.

BACA JUGA:  Wow, Anya Geraldine Lakukan Ini Sampai 7 Kali

Banyak yang memprediksi, termasuk salah satu investor Louis Navellier, kebijakan itu bakal membuat Bitcoin cs terus menurun hingga tahun depan.

"Makin cepat The Fed melakukan tapering, maka kita akan melihat volatilitas yang tinggi di pasar saham dan obligasi, dan tentu saja Bitcoin," kata Navellier, dikutip Forbes.

BACA JUGA:  Aset Kripto Hari Ini, Bitcoin Merah Berdarah

Bahkan pasar kripto diprediksi bisa runtuh tahun 2022 karena kebijakan The Fed tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh CEO Galaxy Digital dan juga seorang triliuner investor kripto, Mike Novogratz pada Forbes akhir November lalu.

"Dalam satu tahun terakhir, bitcoin melesat nyaris 200 persen, ethereum 600 persen belum lagi yang lainnya juga naik ratusan persen," kata Novogratz.

Meski begitu, Novograts tetap memperkirakan Wall Street serta institusi finansial akan menambah investasinya di aset kripto di masa depan. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co