GenPI.co - Perkembangan pesat mata uang kripto (cryptocurrency) membuat Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund /IMF) khawatir.
Dilansir dari CNBC, Jumat (24/12), nilai pasar kripto pada September 2021 menembus angka USD 2 triliun.
Angka tersebut memelesat hingga sepuluh kali lipat dibandingkan awal 2020.
Kepala Divisi Deputi IMF Evan Papageorgiou menilai trader dan lembaga keuangan yang menjual aset kripto kekurangan dari sisi operasional, praktik risiko, dan tata kelola.
Menurut IMF, tiga hal tersebut membuat konsumen menghadapi risiko sangat besar ketika memainkan mata uang kripto.
“Aset kripto bisa membuka pintu pencucian uang dan pendanaan teroris,” kata Papageorgiou.
IMF juga mengkhawatirkan manuver para influencer media sosial (medsos).
Financial Conduct Authority (FCA) sudah memperingatkan bahwa penipu sering membayar influencer.
Tujuannya ialah meningkatkan penjualan token dengan taktik berspekulasi.
Salah satunya ialah artis Kim Kardashian yang pernah dibayar untuk mempromosikan token kripto pada awal tahun.
"Beberapa influencer mempromosikan koin yang ternyata tidak ada," kata Kepala FCA Charles Randell dalam pidatonya pada September 2021. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News