GenPI.co - Bos Indodax Oscar Darmawan menyoroti perkembangan menarik aset kripto, Ethereum yang merupakan market cap terbesar setelah Bitcoin.
Menurutnya, Ethereum telah berevolusi Ethereum 2.0 sehingga peningkatan harganya akan terus terjadi hingga tahun 2022.
"Dengan evolusi Ethereum 2.0, kecepatan, efisiensi, dan skalabilitas jaringan makin meningkat sehingga bisa memproses lebih banyak transaksi," ujar Oscar kepada GenPI.co, Rabu (29/12).
Oscar menjelaskan kekuatan Ethereum sebenarnya sudah lebih tinggi daripada Bitcoin.
Koin kripto itu, kata Oscar, berpotensi besar mengalahkan Bitcoin jika memang dikembangkan dengan baik.
"Secara teknologi, harga, dan, ekosistem sebenarnya Ethereum sudah mengungguli Bitcoin. Ethereum itu bagus ekosistemnya juga luar biasa dan dipakai di dunia institusi juga," jelasnya.
Kendati demikian, Oscar mengatakan terdapat masalah yang cukup serius untuk Ethereum mengalahkan Bitcoin.
Sebab, kata dia, perubahan harga Ethereum dipengaruhi soal biaya gas untuk operasionalnya.
"Biaya gas dari Ethereum ini adalah kuncinya. Jika tahun 2022 pengembang dari Ethereum ini bisa menurunkan gas fee-nya, saya kira ada kemungkinan bahwa Ethereum bisa meng off lap Bitcoin," imbuhnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data market Indodax pada Rabu, 28 Desember 2021, Ethereum menyentuh di kisaran angka Rp 58 juta.
Jika dibandingkan dengan awal Januari 2021 dengan harga Rp 10 juta, Ethereum sudah naik 480 persen, bahkan mencapai all time high sebesar Rp 68 juta pada November 2021. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News