GenPI.co - Konflik antara Rusia dan Ukraina terus memanas. Invasi Rusia mendorong negara-negara Barat untuk memberikan berbagai sanksi ke negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.
Terbaru, pemerintah Amerika Serikat (AS) menerbitkan aturan untuk tidak memfasilitasi transaksi aset kripto yang secara langsung mengarahkan ke alamat Rusia.
Dilansir dari Coindesk, Selasa (1/3), peraturan baru melarang transaksi atau transaksi yang menipu atau terstruktur untuk menghindari sanksi AS termasuk melalui penggunaan mata uang atau aset digital atau penggunaan aset fisik.
AS, bersama negara-negara Eropa dan lainnya telah memberikan sanksi kepada pejabat Rusia dan Presiden Vladimir Putin setelah pasukan militer menyerbu Ukraina pekan lalu.
Sanksi ini termasuk menyita aset internasional yang dipegang oleh bank sentral Rusia serta bank komersial dan milik negara terbesar di negara itu.
Koalisi negara juga telah mengumumkan untuk memblokir beberapa bank terbesar Rusia dari SWIFT, jaringan pesan antar bank yang menopang sebagian besar sistem keuangan global.
Peraturan yang diterbitkan Senin (28/2) berlaku untuk entitas yang berbasis di AS.
Pejabat AS juga meminta transaksi aset kripto di seluruh dunia untuk mencegah entitas Rusia menghindari sanksi menggunakan aset kripto.
Pejabat Departemen Keuangan telah meminta Binance, FTX dan Coinbase untuk memblokir orang dan alamat yang terkena sanksi. Saat ini, Binance dan FTX tidak berkantor pusat di AS.
Binance, dengan beberapa bursa lainnya, telah secara terbuka menyatakan tidak akan memblokir semua pengguna atau alamat IP Rusia.
Binance mungkin bersedia untuk memblokir dompet digital milik individu di daftar sanksi Kantor Departemen Keuangan Kontrol Aset Asing.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News