GenPI.co - Uni Eropa akan menyiapkan sejumlah strategi untuk mencegah Rusia menggunakan teknologi kripto dalam menghindari sanksi ekonomi.
“Kami mengambil langkah-langkah, khususnya pada mata uang kripto atau aset kripto yang tidak boleh digunakan untuk menghindari sanksi keuangan yang diputuskan oleh 27 negara Uni Eropa,” kata Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire dikutip dari RT, Jumat (4/3).
Le Maire mengatakan Uni Eropa menerapkan sanksi dengan melokalisasi dan membekukan aset Rusia di yurisdiksi Eropa.
Sanksi itu efektif dalam merusak sistem keuangan Rusia, menyebabkan rush money hingga kelumpuhan bank sentral Rusia.
Meski begitu, sanksi yang diterapkan akan membuat terjadinya inflasi di negara-negara anggota Uni Eropa.
Pasalnya, mereka saat ini masih bergantung terhadap pasokan energi Rusia.
"Para menteri sepakat untuk menerapkan langkah-langkah dukungan dalam koordinasi yang erat, mirip dengan bagaimana Brussels menanggapi krisis covid-19," ujarnya.
Negara-negara Barat memberlakukan sanksi keuangan dan perdagangan yang keras terhadap Moskow atas serangan pekan lalu terhadap Ukraina.
Le Maire bahkan menggambarkan pembatasan itu sebagai perang ekonomi dan keuangan total terhadap Rusia.
Namun, pernyataan tersebut ditarik kembali lantaran dianggap kurang pantas.
Moskow mengklaim harus menyerang tetangganya karena kekerasan yang terus berlanjut terhadap wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur.
Hal ini sekaligus dilakukan untuk menekan kembali ekspansi NATO yang merayap ke Ukraina. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News