GenPI.co - Pasar aset kripto kembali bergejolak memasuki perdagangan awal pekan.
Seluruh aset kripto tampak berguguran bahkan anjlok cukup tajam.
Pasar aset kripto turun karena investor terus mencermati kenaikan inflasi dan kemungkinan adanya resesi di Amerika Serikat (AS).
Investor terlihat ramai-ramai keluar dari aset berisiko dan mengalihkan modalnya ke aset safe haven, seperti mata uang dolar Amerika Serikat (AS) atau logam mulia.
Data Coinmarketcap, Senin (18/4) pukul 11:40 WIB menunjukkan, kapitalisasi pasar (market cap) aset kripto global anjlok 1,70 persen menjadi USD 1,84 triliun.
Persentase penurunan itu setara dengan jumlah uang USD 31,28 miliar. Penurunan tersebut menandakan selera risiko investor tengah turun tajam.
Bergugurannya pasar aset kripto juga seiring aksi jual yang cukup tajam oleh para investor.
Hal itu membuat volume perdagangan aset kripto naik 23,89 persen menjadi USD 60,86 miliar.
Meski pasar aset kripto kebakaran, dominasi Bitcoin (BTC) justru naik 0,11 persen menjadi 40,94 persen.
Dari sisi harga, BTC anjlok hingga 3,32 persen menjadi USD 38.978.
Ditarik dari tujuh hari terakhir, kinerja aset kripto tertua itu turut melorot mencapai 7,75 persen.
Sementara itu, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, yakni Ethereum (ETH) turun lebih parah.
Tercatat, ETH amblas 4,04 persen menjadi USD 2.916 dengan kinerja sepekan terakhir jatuh 8,25 persen.
BNB (BNB), aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat turun 4,46 persen menjadi USD 397.
Dengan begitu, koin besutan pedagang kripto Binance ini sudah anjlok 4,45 persen dalam tujuh hari terakhir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News