GenPI.co - Aset kripto Ethereum (ETH) bergerak sideways dalam beberapa hari terakhir.
Investor tampak masih menantikan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga acuan.
Koin dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar kedua itu diperdagangkan di USD 2.805.
Market cap Ethereum tercatat merosot cukup tajam menjadi USD 340 miliar.
ETH mencatatkan kinerja yang relatif baik pada April. Hal ini didukung penundaan penggabungan Ethereum dari Juni tahun ini ke kuartal ketiga.
Analis memperkirakan jaringan ETH dan Beacon Chain akan bergabung pada Agustus atau September.
Penundaan itu memang mengecewakan banyak pelaku pasar. Namun, banyak investor meyakini kebijakan penundaan adalah pilihan yang tepat untuk mengerak harga ETH.
Pergerakan harga Ethereum juga tercermin dari aset berisiko lainnya.
Pada April, indeks Nasdaq 100 merosot lebih dari 18 persen. Para periode yang sama, imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) terus meningkat seiring tekanan aski jual di pasar saham.
Gejolak harga itu dipengaruhi sikap hawkish Federal Reserve (The Fed).
Bank sentral Amerika Serikat (AS) itu akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin.
Grafik menunjukkan, harga ETH berada dalam tren penurunan yang stabil baru-baru ini.
Ethereum bergerak di bawah titik pivot standar dan rata-rata pergerakan 25 hari.
Selanjutnya, RSI memasuki di bawah level netral di 50. Dengan begitu, ETH kemungkinan besar masih mengalami koreksi tiis pada awal Mei.
Selanjutnya, Ethereum akan bangkit setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan dan pasar aset meresponsnya dengan mencari level keseimbangan baru.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News