GenPI.co - Pasar aset kripto mengalami gejolak besar-besaran setelah sempat masuk tren bullish.
Mayoritas aset kripto turun sangat tajam. Bahkan, aset kripto berkapitalisasi besar turun lebih dari 5 persen.
Penurunan itu disinyalir akibat tekanan di pasar modal. Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street kebakaran.
Hal tersebut seiring kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed).
The Fed menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin sehingga investor ramai-ramai keluar dari pasar modal.
Ini juga berdampak terhadap selera risiko investor sehingga mereka ramai-ramai keluar dari aset dengan volatilitas tinggi.
Data Coinmarketcap, Jumat pukul 18.52 WIB menunjukkan, kapitalisasi pasar (market cap) aset kripto global merosot 8,47 persen menjadi USD 1,64 triliun.
Penurunan itu setara dengan nilai USD 138,90 miliar. Ini menunjukkan adanya akumulasi jual yang cukup besar di pasar aset kripto.
Akumulasi jual yang besar juga tercermin dari volume perdagangan aset kripto global yang naik signifikan.
Dalam 24 jam terakhir, volume perdagangan aset kripto global terkerek 33,58 persen menjadi USD 123,51 miliar.
Sementara itu, dominasi Bitcoin (BTC) mengalami koreksi 0,53 persen menjadi 41,49 persen.
Dari sisi harga, BTC anjlok hingga 9,19 persen menjadi USD 35.862 dan dalam tujuh hari terakhir melorot 7,49 persen.
Aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, Ethereum (ETH) merosot 8,43 persen menjadi USD 2.677.
Selanjutnya, Binance Coin (BNB) turun 7,17 persen menjadi USD 375,45. Dari daftar 10 teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, Solana (SOL) berstatus top loser.
Koin dengan kapitalisasi pasar terbesar kedelapan itu jatuh 12,05 persen menjadi USD 81,23.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News